Kaesang Pangarep Dianggap mendapatkan "karpet merah".
Baru beberapa hari menjadi kader, ia langsung melesat ke kursi ketua umum, sebuah privilese yang tak bisa dilepaskan dari statusnya sebagai putra bungsu Presiden Joko Widodo.
Bro Ron saat ini dipandang sebagai representasi meritokrasi dan kaderisasi murni.
Ia adalah kader tulen yang merintis karier politiknya dari bawah, berkeringat, dan membangun basis massa secara organik.
Bagi pendukung Bro Ron, kekalahan jagoan mereka adalah kekalahan idealisme kaderisasi di hadapan kekuatan politik dinasti.
Sikap 'Adem' Bro Ron di Tengah Gejolak
Menariknya, di tengah gejolak para pendukungnya, Bro Ron sendiri memilih untuk meredam api.
Dalam kolom komentar unggahan viral tersebut, ia merespons dengan gaya santai khasnya yang jauh dari kesan konfrontatif.
"Hahahaha jangan gitu lah gaez," balas Bro Ron.
Meski Bro Ron tampak berusaha mendinginkan suasana, bara dalam sekam tampaknya sudah terlanjur menyala.
Potensi eksodus ini bahkan sudah diprediksi sebelum kongres digelar.
"Banyak yang log in karena Bro Ron, pasti banyak juga yang log out karena kalah," tulis akun @netizen_people26 sehari sebelumnya.
Ancaman log out ini lebih dari sekadar kekecewaan sesaat. Ini adalah sinyalemen serius bagi kepemimpinan Kaesang Pangarep.
Tugas pertamanya bukan hanya memenangkan pemilu eksternal, tetapi juga melakukan konsolidasi internal dan meyakinkan faksi Bro Ron bahwa mereka memiliki tempat dan masa depan di dalam PSI.
Jika gagal, log out yang awalnya hanya ancaman di media sosial bisa menjadi kenyataan, menggerus basis massa dan soliditas partai yang selama ini menjadi jualan utama PSI di panggung politik nasional.
Sumber: Suara
Artikel Terkait
Purbaya Tolak Perintah Dedi Mulyadi: Diduga Ada yang Tidak Jujur dari Anak Buahnya?
Rocky Gerung Beberkan Potensi Pidana Jokowi Terkait Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh
Bahlil Ungkap Masa Lalu Kelam: Dulu Saya Pernah Alami Busung Lapar!
Luhut Dituding Mencla-Mencle Soal Whoosh, Pengamat Desak Audit Segera!