Teman Sesama Alumni UGM Disebut Calo Bus, Jokowi Murka: Semua Kok Diragukan!

- Jumat, 01 Agustus 2025 | 10:00 WIB
Teman Sesama Alumni UGM Disebut Calo Bus, Jokowi Murka: Semua Kok Diragukan!




PARADAPOS.COM - Akhirnya Jokowi ikut berkomentar terkait isu teman sesama alumni UGM bernama Mulyono yang disebut sebagai calo tiket bus di Terminal Tirtonadi Solo


Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) pun hanya tertawa saat ditanya soal rekannya yang bernama Mulyono yang ebrkuliah di satu Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).


Jokowi justru mempertanyakan tudingan itu karena dianggap sudah kelewatan.


Pasalnya apa yang ditunjukkan selama ini terkait dirinya dianggap kebohongan. 


"Semua kok diragukan. Ijazah diragukan, skripsi diragukan, KKN diragukan, teman diragukan. Siapa lagi yang mau disampaikan?" ujar Jokowi saat ditemui di Solo, Kamis (31/7/2025).


Tudingan Mulyono merupakan calo terminal mencuat setelah acara reuni ke-45 angkatan 1980 Fakultas Kehutanan UGM, Sabtu (26/7/2025). 


Mulyono menghadiri acara yang digelar di Aula Integrated Forest Farming Learning Center, Fakultas Kehutanan UGM, Sleman, Yogyakarta itu. 


Jokowi menegaskan bahwa Mulyono adalah teman seangkatannya ketika masih berkuliah di UGM. 


Ia menyebut keduanya sama-sama masuk pada tahun 1980, namun lulus pada tahun yang berbeda.


"Pak Mulyono itu adalah teman seangkatan saya tahun '80. Hanya lulusnya saya lebih cepat. Saya lulus bulan November 1985, Pak Mulyono tahun 1987. Bedanya itu," jelasnya.


Jokowi juga membantah tuduhan bahwa Mulyono adalah calo di Terminal Tirtonadi. 


Jokowi justru menceritakan bahwa Mulyono seorang profesional yang berkecimpung di bidang kehutanan. 


"Yang saya tahu terakhir, beliau bekerja di Jambi. Dia bekerja di PT Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI), yang berlokasi di perbatasan Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan," ujar Jokowi mengutip Tribun Solo.


Ia pun hanya tertawa saat mendengar ada isu mengenai temannya tersebut disebut sebagai calo tiket.


“Ya coba calonya dicari,” ungkapnya.


Tuduhan Calo Terminal


Dokter Tifa menyebut nama asli Mulyono adalah Wakidi, calo di Terminal Tirtonadi, Solo.


Pernyataan itu diungkap dr Tifa di akun X miliknya, yang ramai dikomentari warganet.


Namun, Dokter Tifa mendapatkan informasi Wakidi ini bukan seorang Insinyur.


Hal lain yang membuat Dokter Tifa terheran-heran adalah bagaimana seorang lulusan Insinyur tak mampu membeli gigi palsu.


"Ada lagi 'Alumni UGM Angkatan 80' yang mengaku bernama Mulyono, dan skripsinya ambil bidang Ekonomi Manajemen."


"Setelah BIN bekerja, bukan BIN yang itu tetapi Badan Intelijen Netizen, ketahuan, ternyata Mulyono 'Alumni UGM bidang Ekonomi Manajemen' ini nama aslinya Wakidi, calo Terminal Bus Tirtonadi Solo."


"Pantessaan, kok saya ragu ya, ada Alumni UGM seperti ini, masa Insinyur beli gigi palsu ngga sanggup?" cuit Dokter Tifa pada Minggu.


Dokter Tifa juga menyinggung sistem pendidikan Indonesia yang terasa mudah untuk dimanipulasi.


"Betul-betul UGM dibuat nyungsep ke comberan sama si Mukidi, temennya si Wakidi"


"Renungan, betapa mudahnya di Indonesia ini, orang ngaku-ngaku lulusan Universitas ini dan itu, apalagi kalau sudah berbekal "Ijazah" walau bikinan pasar Pramuka bukan bikinan Universitas. Sedihnya negeriku," lanjut Dokter Tifa.


Tudingan Serupa


Seorang pengacara senior di Surakarta, Muhammad Taufiq mengklaim telah melakukan investigasi mengenai sosok yang mengaku sebagai Mulyono itu. 


Ia mendapatkan informasi bahwa Mulyono bernama asli Wakidi. 


"Saya sudah investigasi, jadi saya sudah ketemu sama pentolan terminal, saya itu punya akses ke mana-mana karena maklum saya pernah menjadi anggota DPR termuda Surakarta dua periode dan komisi saya adalah komisi kesejahteraan rakyat membidangi antara lain, perguruan, tenaga kerja, pendidikan dan sebagainya. Singkat kata, saya sudah ketemu dan yang bersangkutan namanya adalah Wakidi," ujar Taufiq dikutip dari YouTube Hersubeno Point yang tayang pada Senin (28/7/2025).


Taufiq membongkar profesi sebenarnya yang dilakoni oleh Wakidi.


Wakidi ternyata bekerja sebagai calo tiket. 


"Itu (yang teriak) Madiun-madiun, Surabaya-surabaya, Sidoarjo-sidoarjo," kata Taufiq sembari menirukan suara teriakan yang biasa dilakukan calo terminal. 


"Wakidi bukan Mulyono, dia lima tahun yang lalu itu adalah calo tiket terminal, ada yang memang bagian dari bus. Tapi, kalau dia ini bebas (tak terikat)," tambahnya. 


Ia pun menantang kepada publik, terutama pihak yang pro terhadap Jokowi, untuk bisa membantah tuduhannya itu. 


"Silakan kalian bantah, kalian bantah, aku ini wong Solo, lahir di Solo menyelesaikan S1, S2, S3 di Solo. (Kuliah) UNS 11 Maret. Enggak usah didebat ijazah ku asli. Temen-temennya asli semua, ada semua. Kalau ditanya disertasi ya ngerti," pungkasnya.


Pengakuan Mulyono


Mulyono mengaku teman Jokowi saat kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).


Mulyono mengatakan, Jokowi salah satu mahasiswa berprestasi di Fakultas Kehutanan UGM saat itu.


Menurutnya, justru Jokowi lulus lebih dulu daripada Mulyono dan beberapa temannya yang lain.


Mulyono juga hadir di acara reuni Fakultas Kehutanan UGM, di Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025).


Jokowi saat itu memberikan sambutan di depan teman-temannya.


Saat itu, teman-teman Jokowi menunjuk seorang alumni bernama Mulyono.


"Ini Mulyono asli, Pak," kata rekan Jokowi sambil menunjuk seorang pria bertopi hitam.


Melihat temannya itu, Jokowi pun langsung berkelakar.


"Jangan nambah masalah lagi. Hari Mulyono sudah almarhum, ini tambah lagi," kata Jokowi disambut tawa oleh rekan-rekannya.


Rupanya Mulyono merupakan teman satu angkatan Jokowi di tahun 1980. 


"Saya Mulyono, masuk kehutanan tahun 1980 di Fakultas Kehutanan UGM dengan nomor mahasiswa 1684," kata Mulyono dikutip dari Kompas TV, Sabtu (26/7/2025).


Menurut Mulyono, ia tidak pernah mau tahu soal sosok Hari Mulyono yang dikaitkan dengan Jokowi.             


"Saya Mulyono, kalau Pak Jokowi saya tahunya namanya Joko Widodo, pernah sama-sama kuliah, pernah satu kampus, pernah ngobrol," bebernya.


"Satu angkatan, dulu gak ada kelas, masuk bareng tahun 80. Dulu gak ada jurusan," kata Mulyono lagi.


Berbeda dengan Jokowi yang mengambil skripsi soal teknologi hasil hutan, Mulyono justru menyusun skripsi soal ekonomi management.


"Saya Fakultas Kehutanan cuma dulu ambil skripsinya bidang ekonomi management. Saat itu tidak ada jurusan, hanya Fakultas Kehutanan. Ada ekonomi management, ada teknologi hasil hutan," bebernya.


Menurut Mulyono, ia lulus dari UGM lebih lama dari Jokowi.


Jokowi lulus dari Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985.


"(Mulyono) Lulus tahun 1987, wisudanya bulan Februari. Pak Jokowi memang nilainya lebih bagus dari saya," ungkapnya.


Mulyono menuturkan, saat kuliah Jokowi merupakan sosok yang biasa saja.


"Dia sih biasa-biasa saja, selalu inget kalau ketemu selalu sapa sebelum jadi pejabat. Pas jadi wali kota kalo ketemu selalu nyapa juga," ungkapnya.


Sumber: Tribun

Komentar