“Jadi kalau Humas UGM bilang acara berlangsung pukul 14.00-17.00 WIB, itu tidak benar. Jadwal kami pukul 14.00-16.00 WIB,” tegas Bangun.
Lebih lanjut, Bangun menyebut komunikasi dengan pihak keamanan UGM sempat dilakukan.
Bahkan pihaknya telah memberi informasi detail rundown acara, daftar tokoh, hingga memastikan acara bukan aksi demonstrasi melainkan silaturahmi.
Namun pada Senin pagi (18/8/2025), pihaknya menerima kabar mendadak dari Roy Suryo bahwa UC UGM membatalkan acara sepihak.
"Yang aneh, pihak keamanan internal UGM awalnya tidak tahu pembatalan itu. Baru belakangan mereka mengonfirmasi atas perintah pimpinan UGM,” beber Bangun.
Bangun mengaku kecewa karena pihak UGM kemudian melarang mereka memasang banner, memajang buku, hingga foto bersama di area kampus.
Bahkan saat acara berlangsung, listrik sempat padam.
"Kami dilarang pasang banner, buku tidak boleh di-display, dan foto bersama harus di luar area UC UGM. Ini bukti ada pembatasan yang tidak transparan,” sebutnya.
Meski dibatasi, acara tetap berjalan hingga pukul 15.40 WIB sebelum akhirnya peserta dan tamu meninggalkan lokasi.
Adapun sesi foto bersama pun dilakukan di boulevard UGM, bukan di dalam gedung UC UGM.
Sumber: Fajar
Artikel Terkait
Biaya Haji 2026 Turun Rp2 Juta, Ini Rincian dan Syarat dari PKS
Purbaya Yudhi Sadewa Buka Kotak Pandora: Fakta Utang Indonesia Tembus Rp 24.000 Triliun!
Said Didu Bongkar Fakta Whoosh: Bukan untuk Rakyat, Tapi Proyek Komersial yang Rugikan Negara
Figur Pesantren Jadi Andalan Prabowo untuk Pimpin Gerindra Jatim, Siapa Calonnya?