Proyek Kereta Cepat Whoosh: Analisis Utang dan Kontroversi Pembiayaan
Direktur Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai polemik seputar proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) bukanlah hal baru. Menurutnya, proyek warisan pemerintahan Jokowi ini sejak awal telah sarat dengan masalah, mulai dari persoalan pembiayaan hingga isu mark up anggaran.
"Proyek kereta cepat warisan Jokowi memang sudah menjadi kontroversi sejak awal," ujar Adi Prayitno dalam sebuah pernyataan.
Utang Kereta Cepat Whoosh Mencapai Rp2 Triliun per Tahun
Adi Prayitno menjelaskan, meskipun jumlah penumpang Whoosh terus meningkat dan telah mencapai angka jutaan orang, secara ekonomi proyek ini dinilai belum mampu menutup beban utang yang harus ditanggung oleh negara.
"Pendapatan dari penjualan tiket belum bisa menutupi utang, terutama utang yang dimiliki bangsa ini terkait Whoosh yang mencapai Rp2 triliun per tahun," tegasnya.
Perbandingan Biaya Kereta Cepat Whoosh dengan Arab Saudi
Kontroversi semakin memanas dengan munculnya perbandingan antara proyek kereta cepat Indonesia dengan milik Arab Saudi. Yang mengejutkan, meskipun jarak tempuh di Arab Saudi lebih jauh, biaya pembangunannya justru dilaporkan lebih murah dibandingkan proyek Whoosh di Indonesia.
Artikel Terkait
Prof Rhenald Kasali Bongkar 11 Masalah Whoosh: Dari Korupsi hingga Ancaman Geopolitik
Budi Arie Setiadi Dituduh Bohong! Ini Fakta Klaim Lihat Ijazah Asli Jokowi Menurut Buni Yani
Mahfud MD Bongkar Fakta: Luhut Binsar Pandjaitan Tak Terlibat Awal Proyek Kereta Cepat Whoosh?
Dugaan Markup Proyek Whoosh: Biaya Rp113 T Vs Kereta Saudi 10x Lebih Panjang!