#Airlangga

Jabatan Letkol Kontroversial, Dua Bukti Mayor Teddy Dianggap Tak Sopan ke Senior di Militer

Nasional

Jabatan Letkol Kontroversial, Dua Bukti Mayor Teddy Dianggap Tak Sopan ke Senior di Militer

Selasa, 18 Maret 2025 | 14:45 WIB
Airlangga Bantah Isu Reshuffle: Saya Tetap Bekerja Tidak Ada Rencana Mundur!

Politik

Airlangga Bantah Isu Reshuffle: Saya Tetap Bekerja Tidak Ada Rencana Mundur!

Selasa, 18 Maret 2025 | 10:00 WIB
Sri Mulyani dan Airlangga Mundur Setelah Lebaran, Ekonom Optimistis Pasar Merespons Positif!

Nasional

Sri Mulyani dan Airlangga Mundur Setelah Lebaran, Ekonom Optimistis Pasar Merespons Positif!

Minggu, 16 Maret 2025 | 17:05 WIB
Budi Arie dan Meutya Hafid Dikabarkan Akan Dicopot, Ada Apa?

Politik

Budi Arie dan Meutya Hafid Dikabarkan Akan Dicopot, Ada Apa?

Jumat, 14 Maret 2025 | 17:00 WIB
Diisukan Mundur, Airlangga Hartarto: Belum Denger

Nasional

Diisukan Mundur, Airlangga Hartarto: Belum Denger

Jumat, 14 Maret 2025 | 04:20 WIB
Viral Rekrutmen BUMN 2025 Wajib Lulusan 10 Kampus Terbaik di Indonesia, Warganet: Gini Amat Nyari Kerja

Nasional

Viral Rekrutmen BUMN 2025 Wajib Lulusan 10 Kampus Terbaik di Indonesia, Warganet: Gini Amat Nyari Kerja

Jumat, 14 Maret 2025 | 02:35 WIB
Viral Rekrutmen BUMN 2025 Wajib Lulusan 10 Kampus Terbaik di Indonesia, Netizen: Gini Amat Nyari Kerja

Nasional

Viral Rekrutmen BUMN 2025 Wajib Lulusan 10 Kampus Terbaik di Indonesia, Netizen: Gini Amat Nyari Kerja

Jumat, 14 Maret 2025 | 00:20 WIB
Mantan Anak Buah Prabowo: Pemain Crude dan BBM Itu Donatur di Pilpres!

Nasional

Mantan Anak Buah Prabowo: Pemain Crude dan BBM Itu Donatur di Pilpres!

Kamis, 13 Maret 2025 | 07:35 WIB
Rumors Santer, Presiden Prabowo Akan Ganti Sejumlah Menteri Strategisnya, Ini Daftar Nama-Namanya

Nasional

Rumors Santer, Presiden Prabowo Akan Ganti Sejumlah Menteri Strategisnya, Ini Daftar Nama-Namanya

Kamis, 13 Maret 2025 | 03:50 WIB
Rumor Santer, Prabowo Akan Ganti dan Pindah Posisi Sejumlah Menteri, Ini Daftar Nama-Namanya

Politik

Rumor Santer, Prabowo Akan Ganti dan Pindah Posisi Sejumlah Menteri, Ini Daftar Nama-Namanya

Kamis, 13 Maret 2025 | 03:45 WIB
Alhamdulillah! Lord Luhut Beri Kabar Bahagia: Ratusan Ribu Lowongan Akan Dibuka Dalam Waktu Dekat

Nasional

Alhamdulillah! Lord Luhut Beri Kabar Bahagia: Ratusan Ribu Lowongan Akan Dibuka Dalam Waktu Dekat

Rabu, 12 Maret 2025 | 13:25 WIB
Pemain Utama Migas Aman-Aman Saja, Pembubaran Petral Era Jokowi Hanya Pencitraan!

Nasional

Pemain Utama Migas Aman-Aman Saja, Pembubaran Petral Era Jokowi Hanya Pencitraan!

Selasa, 11 Maret 2025 | 17:20 WIB
Hardjuno Wiwoho: Tiga Syarat Agar Danantara Bisa Dipercaya, Salah Satunya Hukuman Mati untuk Koruptor

Nasional

Hardjuno Wiwoho: Tiga Syarat Agar Danantara Bisa Dipercaya, Salah Satunya Hukuman Mati untuk Koruptor

Senin, 10 Maret 2025 | 21:15 WIB
Guru Besar Unair: Presiden dan Jaksa Agung Ngeper, Tak Berani Menyentuh Dalang Korupsi Pertamina!

Hukum

Guru Besar Unair: Presiden dan Jaksa Agung Ngeper, Tak Berani Menyentuh Dalang Korupsi Pertamina!

Kamis, 06 Maret 2025 | 07:45 WIB
Korupsi Makin Menggurita, Hardjuno Wiwoho: RUU Perampasan Aset Harus Segera Disahkan

Nasional

Korupsi Makin Menggurita, Hardjuno Wiwoho: RUU Perampasan Aset Harus Segera Disahkan

Rabu, 05 Maret 2025 | 22:55 WIB
Menteri-Menteri Yang Seharusnya Mundur: Ujian Kepemimpinan Presiden Prabowo

Nasional

Menteri-Menteri Yang Seharusnya Mundur: Ujian Kepemimpinan Presiden Prabowo

Senin, 03 Maret 2025 | 17:20 WIB
Prabowo Didorong Segera Bangun Giant Sea Wall Lindungi Warga Pesisir

Nasional

Prabowo Didorong Segera Bangun Giant Sea Wall Lindungi Warga Pesisir

Minggu, 02 Maret 2025 | 23:05 WIB
Fenomena #AdiliJokowi : Ekspresi Publik Yang Kecewa & Marah? Apa Saja Penyebabnya? SIMAK!

Nasional

Fenomena #AdiliJokowi : Ekspresi Publik Yang Kecewa & Marah? Apa Saja Penyebabnya? SIMAK!

Sabtu, 01 Maret 2025 | 17:35 WIB
Beda Pandangan Pertamina Dengan Kejagung Soal Pertamax Oplosan, Guru Besar Unair: Lebih Percaya Mana?

Hukum

Beda Pandangan Pertamina Dengan Kejagung Soal Pertamax Oplosan, Guru Besar Unair: Lebih Percaya Mana?

Sabtu, 01 Maret 2025 | 07:25 WIB
Pemerintah Siapkan Diskon Tiket Pesawat dan Tarif Tol untuk Lebaran dan Nyepi 2025

Nasional

Pemerintah Siapkan Diskon Tiket Pesawat dan Tarif Tol untuk Lebaran dan Nyepi 2025

Jumat, 28 Februari 2025 | 16:30 WIB
SEMPURNA SUDAH SINETRON KASUS PAGAR LAUT

Nasional

SEMPURNA SUDAH SINETRON KASUS PAGAR LAUT

Kamis, 27 Februari 2025 | 23:40 WIB
Kasus Korupsi Pertamina Bisa Tembus Rp 968,5 Triliun, Hardjuno Wiwoho: Bom Waktu Potensi Korupsi di Danantara

Nasional

Kasus Korupsi Pertamina Bisa Tembus Rp 968,5 Triliun, Hardjuno Wiwoho: Bom Waktu Potensi Korupsi di Danantara

Kamis, 27 Februari 2025 | 15:40 WIB
Prabowo Luncurkan Bank Emas Pertama di Indonesia, Target Tambah PDB Rp245 Triliun

Nasional

Prabowo Luncurkan Bank Emas Pertama di Indonesia, Target Tambah PDB Rp245 Triliun

Rabu, 26 Februari 2025 | 09:45 WIB
Prabowo Beri AHY Tugas Berat yang Konon Bisa Selamatkan Pantai Utara Jawa

Nasional

Prabowo Beri AHY Tugas Berat yang Konon Bisa Selamatkan Pantai Utara Jawa

Rabu, 26 Februari 2025 | 05:45 WIB
JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Nasional

JOKO Widodo alias Jokowi sudah lengser. Tak lagi punya kekuasaan. Presiden bukan, ketua partai juga bukan. Di PDIP, Jokowi pun dipecat. Jokowi dipecat bersama anak dan menantunya, yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Bobbby Nasution. Satu paket. Anak bungsu Jokowi punya partai, tapi partainya kecil. Yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Partai gurem ini tidak punya anggota di DPR RI. Di Pemilu 2024, partai yang dipimpin Kaesang ini memperoleh suara kurang dari empat persen. Pada posisi seperti ini, apakah Jokowi lemah? Jangan buru-buru menilai bahwa Jokowi lemah. Lalu anda yakin bisa penjarakan Jokowi? Sabar! Semua ada penjelasan ilmiahnya. Semua ada hitung-hitungan politiknya. Manusia satu ini unik. Lain dari yang lain. Langkah politiknya selalu misterius. Tak mudah ditebak. Publik selalu terkecoh dengan manuvernya. Anda tak pernah menyangka Gibran jadi walikota, lalu jadi wakil presiden sebelum tugasnya sebagai walikota selesai. Anda tak pernah menyangka Kaesang jadi ketum PSI. Prosesnya begitu cepat. Tak ada yang prediksi Airlangga Hartarto mundur mendadak dari ketum Golkar. Anda juga tak pernah menyangka suara PDIP dan Ganjar Pranowo dibuat seragam yaitu 16 persen di Pemilu 2024. Persis sesuai yang diinginkan Jokowi. Anda nggak pernah sangka UU KPK direvisi. UU Minerba diubah. Desentralisasi izin tambang diganti jadi sentralisasi lagi. Omnibus Law lahir. IKN dibangun. PIK 2 jadi PSN. Bahkan rektor universitas dipilih oleh menteri. Ini out of the box. Nggak pernah ada di pikiran rakyat. Tapi, semua dengan begitu mudah dibuat. Mungkin anda nggak pernah berpikir mobil Esemka itu bodong. Anda juga nggak pernah menyangka ketua FPI dikejar dan akan dieksekusi oleh aparat di jalanan. Juga nggak pernah terlintas di pikiran ada Panglima TNI dicopot di tengah jalan. Ini semua adalah langkah out of the box. Tak pernah terlintas di kepala anda. Di kepala siapa pun. Ketika anda berpikir Jokowi melemah pasca lengser, ternyata orang-orang Jokowi masuk kabinet. Jumlahnya masih cukup banyak dan signifikan. Ketua KPK, Jaksa Agung dan Kapolri sekarang adalah orang-orang yang dipilih di era Jokowi. Ketika anda tulis Adili Jokowi di berbagai tempat, Kaesang, anak Jokowi justru pakai kaos putih bertuliskan Adili Jokowi. Pernahkah Anda menyangka ini akan terjadi? Teriakan Adili Jokowi kalah kuat gaungnya dengan teriakan Hidup Jokowi. Ini tanda apa? Jelas: Jokowi masih kuat dan masih punya kesaktian. Semoga pemimpin zalim seperti Jokowi Allah hancurkan. inilah doa sejumlah ustaz yang seringkali kita dengar. Apakah Jokowi hancur? Tidak! Setidaknya hingga saat ini. Esok? Nggak ada yang tahu. Dan kita bukan juru ramal yang pandai menebak masa depan nasib orang. Kalau cuma 1.000 sampai 2.000 massa yang turun ke jalan untuk adili Jokowi, nggak ngaruh. Ngaruh secara moral, tapi gak ngaruh secara politik. Beda kalau satu-dua juta mahasiswa duduki KPK, itu baru berimbang. Emang, selain 1998, pernah ada satu-dua juta mahasiswa turun ke jalan? Belum pernah! Massa mahasiswa, buruh dan aktivis saat ini belum menemukan isu bersama. Isu Adili Jokowi tidak terlalu kuat untuk mampu menghadirkan satu-dua juta massa. Kecuali ada isu lain yang menjadi triggernya. Contoh? Gibran ngebet jadi presiden dan bermanuver untuk menggantikan Prabowo di tengah jalan, misalnya. Ini bisa memantik kemarahan massa untuk terkonsentrasi kembali pada satu isu. Contoh lain: ditemukan bukti yang secara meyakinkan mengungkap kejahatan dan korupsi Jokowi, misalnya. Ini bisa jadi trigger isu. Ini baru out of the box vs out of the box. Tagar Adili Jokowi bisa leading. Kalau cuma omon-omon, ya cukup dihadapi oleh Kaesang yang pakai kaos Adili Jokowi. Demo Adili Jokowi lawannya cukup Kaesang saja. Jokowi terlalu tinggi untuk ikut turun dan menghadapinya. Sampai detik ini, Jokowi masih terlalu perkasa untuk dihadapi oleh 1.000-2.000 massa yang menuntutnya diadili. rmol.id *Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa

Rabu, 26 Februari 2025 | 03:55 WIB
Lainnya

Terpopuler

1

Luhut Parlinggoman: Pengembalian Empat Pulau Bukti No Viral No Justice!
2

Soal Ijazah Jokowi dan Potensi Chaos, Refly Harun Sepakat dengan Rocky Gerung: Pertandingan Trust
3

Ke mana Uang Triliunan yang Disita dalam Kasus Ekspor CPO Wilmar Group? Ini Penjelasan Kejagung
4

Terungkap! Ada Harta Karun Ini di Balik Perebutan 4 Pulau Yang Berakhir Jatuh ke Aceh
5

Adu Rekam Jejak Muzakir Manaf dan Bobby Nasution, Eks Panglima GAM vs Pebisnis!
6

Kantor Pusat Mossad Israel Porak-poranda Dihantam Rudal Iran
7

Makna Sakral Bendera Merah Yang Dikibarkan Iran Usai Diserang Israel
8

Akhirnya Bobby Buka Suara Soal Teror Bom Pesawat Saudi Airlines
9

Mendagri Ungkap Alasan Sempat Masukkan Empat Pulau ke Wilayah Sumut
10

Empat Pulau Kembali ke Pangkuan Aceh, Wartono: Ini Bukti Cinta Sejati Prabowo!
11

Usulan Pemakzulan Gibran, BW: Jangan Cengeng, Itu Bagian Dari Pendewasaan!
12

Tragis! Adik Kandung Habib Bahar Smith Jadi Korban Pencabulan & Penganiayaan, 2 Pelaku Ditangkap, Ternyata...
13

Bukan Tidak Mungkin Anies Bakal Gantikan Wapres Gibran, Prabowo Mau?
14

Jokowi Tak Tunjukkan Ijazah Asli Karena Khawatir Chaos, Roy Suryo: Kalau Palsu Baru Terjadi Chaos!
15

Tito Ungkap Dokumen Penting Yang Jadi Dasar 4 Pulau Kembali ke Aceh