JAKARTA,suaramerdeka-jakarta.com – Keamanan kini bukan lagi sekadar kebutuhan, melainkan investasi berharga. Lonjakan kejahatan telah membuat perlindungan diri dan aset menjadi prioritas tak terhindarkan. Menurut laporan dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri), sepanjang Januari hingga November 2023 terjadi peningkatan jumlah kejahatan mencapai 33,02 persen atau sebanyak 394,001 kasus jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yakni 296,176 kasus.
Meningkatnya jumlah kejahatan juga dirasakan di lingkungan Tika Nurrahmah, pekerja swasta yang tinggal di Jakarta. Ia menceritakan, tetangganya kehilangan barang elektronik, perhiasan, hingga sejumlah uang.
“Kejadiannya kurang lebih tiga minggu yang lalu. Pada saat itu berdasarkan pemantauan CCTV, maling mencuri dengan mengawasi wilayah sekitar terlebih dahulu. Ketika keadaan sudah aman, dia masuk dan mencuri barang berharga tetangga saya,” jelas Tika.
Ia juga menambahkan, identifikasi pelaku terbantu dengan adanya CCTV berwarna. Hal ini memberikan bukti nyata bahwa teknologi pengawasan CCTV menjadi kunci untuk meningkatkan keamanan.
Baca Juga: Analis Komunikasi UNAS: Blunder Komunikasi Politik Presiden Jokowi Mengancam Demokrasi
Saat ini CCTV telah dilengkapi dengan teknologi tercanggih seperti night vision. Teknologi ini bekerja dengan memperkuat cahaya yang ada di lingkungan, bahkan dengan cahaya yang redup agar dapat menghasilkan gambar CCTV dengan lebih tajam dan jelas.
Terdapat tiga jenis night vision, yaitu Infrared Illumination yang memancarkan cahaya inframerah untuk menerangi pemandangan; White Light Illumination yang menggunakan LED cahaya putih untuk menerangi area selama kondisi cahaya redup; serta Low-Light or Starlight Imaging yang dapat menangkap dan memperkuat cahaya di sekitar yang tersedia seperti cahaya bulan dan lampu jalan untuk menghasilkan gambar yang jelas dalam kondisi gelap.
Artikel Terkait