paradapos.com- Perubahan perilaku konsumen yang cepat seiring dengan pertumbuhan bisnis online di Indonesia telah mendorong para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan strategi pemasaran yang lebih efektif.
Namun, sebagian besar pelaku UMKM masih dihadapkan pada keterbatasan literasi digital, yang menjadi kendala dalam mengoptimalkan pemasaran online mereka.
Menurut data dari Google Temasek & Bain, valuasi ekonomi digital Indonesia diperkirakan mencapai US$146 miliar pada tahun 2025.
Baca Juga: Prabowo Sehat Walafiat, Jokowi Bantah Isu Sakit dengan Gelak Tawa
Saat ini, transaksi online masih menyumbang kurang dari sepuluh persen dari total transaksi di Indonesia.
Direktur Bisnis dan Pemasaran SMESCO Indonesia, Wientor Rah Mada, menyatakan, "Potensi bisnis online di Indonesia masih sangat besar, sekitar 6-7% dari valuasi ekonomi digital. Oleh karena itu, TikTok tidak ingin melepas pasar Indonesia karena masih dapat diperluas."
SMESCO Indonesia bekerja sama dengan Google Indonesia, YouTube, dan Everpro untuk menggelar acara Workshop UMKM Naik Kelas: Jakarta.
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat