Jam tangan ini juga dilengkapi mahkota yang mendukung rotasi dan penekanan tombol untuk navigasi intuitif.
Dari segi fungsionalitas, jam tangan ini akan menawarkan fungsionalitas mode ganda dengan dukungan konektivitas eSIM dan Bluetooth.
Dalam mode eSIM, ia memberikan masa pakai baterai hingga 7 hari , yang mencapai 16 hari dalam mode Bluetooth.
Dimasukkannya teknologi eSIM memungkinkan kemampuan komunikasi mandiri, sehingga meningkatkan kepraktisannya.
Secara internal, jam tangan ini ditenagai oleh sistem operasi BlueOS milik Vivo. Ia juga dilengkapi kemampuan pemantauan kesehatan tingkat lanjut, termasuk sensor detak jantung 8 saluran dan sensor oksigen darah 16 saluran, yang melayani pengguna yang sadar kesehatan.
Mengingat iQOO Watch mengambil inspirasi dari Vivo Watch 3 , wajar saja jika Vivo Watch 3 dijadikan acuan saat berspekulasi mengenai harganya. Versi Bluetooth dari Vivo Watch 3 dibanderol dengan harga 1.099 Yuan (Rp2,3 juta), sedangkan versi eSIM berharga 1.299 Yuan (Rp2,8 juta).
Hal ini menunjukkan bahwa iQOO mungkin mengincar strategi harga yang kompetitif dengan iQOO Watch.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: metrosulteng.com
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat