Perubahan Metodologi Free Float MSCI Ancam Posisi Saham Big Cap Indonesia
Rencana perubahan metodologi perhitungan free float oleh MSCI berpotensi mengguncang posisi saham-saham unggulan Indonesia dengan kapitalisasi besar, yang dikenal sebagai saham big cap.
Potensi Capital Outflow Hingga USD 2 Miliar
Berdasarkan riset Samuel Sekuritas Indonesia, kebijakan MSCI ini dapat menurunkan bobot emiten-emiten Indonesia dalam indeks MSCI Emerging Markets. Hal ini berpotensi memicu capital outflow atau pelarian modal asing pasif hingga sekitar USD 2 miliar.
Penurunan bobot dalam indeks global akan memicu rebalancing dari dana indeks yang mengikuti MSCI, menyebabkan aliran dana keluar dari pasar modal Indonesia.
Apa Itu Perubahan Metodologi Free Float MSCI?
MSCI sedang menggelar konsultasi publik untuk usulan revisi besar dalam perhitungan free float untuk emiten Indonesia. Inti usulannya adalah menghitung free float berdasarkan nilai terendah dari dua sumber:
- Data resmi perusahaan (laporan tahunan, press release).
- Estimasi dari KSEI Holding Composition Report.
Dalam skema baru, kategori saham seperti scrip shares, corporates (lokal dan asing), serta "Others" akan diklasifikasikan sebagai non-free float, yang mengurangi persentase saham yang dianggap bebas diperdagangkan.
Artikel Terkait
Laba BUKA Tembus Rp 2,9 Triliun di 2025, Ternyata Bukan dari E-Commerce!
Target Ekonomi 8% Prabowo: Solusi Atasi Pengangguran & Genjot Lapangan Kerja Formal
Harga Emas Anjlok ke Level Terendah 3 Pekan, Ini Penyebab dan Proyeksinya ke Depan
Analisis IHSG & Rekomendasi 4 Saham Pilihan: BMRI, BRPT, FORE, RATU (Buy on Weakness!)