Dampak pada Foreign Inclusion Factor (FIF) dan Kapitalisasi Pasar
Perubahan ini berpotensi menurunkan Foreign Inclusion Factor (FIF) beberapa saham unggulan, yang berarti berkurangnya kapitalisasi pasar float-adjusted. Berikut adalah beberapa saham big cap yang diperkirakan terdampak:
- Bank Central Asia Tbk (BBCA): Penurunan FIF 0,125 (USD 7,0 miliar).
- Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN): Penurunan FIF 0,125 (USD 3,9 miliar).
- Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI): Penurunan FIF 0,10 (USD 3,5 miliar).
- Telkom Indonesia Tbk (TLKM): Penurunan FIF 0,10 (USD 1,8 miliar).
- Astra International Tbk (ASII): Penurunan FIF 0,125 (USD 1,7 miliar).
Penurunan Bobot Indonesia di Indeks MSCI Emerging Markets
Secara keseluruhan, bobot Indonesia di indeks MSCI Emerging Markets berpotensi turun dari 1,4% menjadi sekitar 1,2%. Ini bukan hanya penyesuaian teknis, tetapi perubahan struktural yang dapat mengubah peta investasi di pasar keuangan Indonesia.
Jadwal Implementasi Perubahan MSCI
Proses konsultasi publik ini akan berlangsung hingga 31 Desember 2025. Hasil final diumumkan pada 30 Januari 2026, dengan implementasi resmi dilakukan pada Mei 2026 Review.
Peluang Jangka Panjang di Balik Tantangan
Di balik potensi tekanan jangka pendek, kebijakan MSCI ini dinilai membuka peluang jangka panjang. Langkah ini dapat mendorong peningkatan transparansi kepemilikan saham serta memperluas partisipasi publik di pasar modal Indonesia.
Artikel Terkait
CSRA Cetak Laba Bersih Rp214 Miliar, Pacu Pendapatan Tembus Rp1,33 Triliun
Laba BUKA Tembus Rp 2,9 Triliun di 2025, Ternyata Bukan dari E-Commerce!
Target Ekonomi 8% Prabowo: Solusi Atasi Pengangguran & Genjot Lapangan Kerja Formal
Harga Emas Anjlok ke Level Terendah 3 Pekan, Ini Penyebab dan Proyeksinya ke Depan