PARADAPOS.COM - Sebanyak 12 orang, termasuk warga sipil dan seorang tentara India, tewas akibat penembakan oleh militer Pakistan di sepanjang Garis Kontrol (LoC) pada Rabu (7/5) malam waktu setempat.
Menurut laporan yang dilansir VIVA Militer dari The Hindu, perangan ini terjadi sebagai aksi balasan atas Operasi Sindoor yang dilancarkan militer India pada hari yang sama.
Penembakan intensif oleh militer Pakistan menyasar desa-desa di empat distrik perbatasan di wilayah Jammu dan Kashmir, menewaskan tiga wanita dan tiga anak-anak, serta melukai sedikitnya 51 warga sipil.
Militer India menyebut bahwa serangan Pakistan dilakukan menggunakan senjata ringan dan artileri di distrik Rajouri, Poonch, Kupwara, dan Baramulla. Seorang prajurit India, Lance Naik Dinesh Kumar dari Resimen Lapangan ke-5, turut menjadi korban jiwa.
Penembakan tersebut terjadi beberapa jam setelah India melancarkan Operasi Sindoor, yang menargetkan sembilan lokasi yang diduga sebagai kamp teroris di wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan.
Serangan itu disebut sebagai tanggapan atas serangan teroris di Baisaran, Pahalgam, pada 22 April lalu, yang menewaskan 26 orang dan melukai 17 lainnya.
#WATCH | Jammu and Kashmir: Visuals from villages along LoC.
— ANI (@ANI) May 8, 2025
Pakistan has resorted to artillery shelling on civilian targets after Indian Army last night attacked five terror camps in the Pakistan occupied Jammu and Kashmir and inside Pakistan using precision guided special… pic.twitter.com/GGjck834Nm
Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh mengatakan, Operasi Sindoor dilakukan secara terukur, tidak bersifat eskalatif dengan target yang difokuskan pada pelaku teror.
Singh menegaskan bahwa operasi tersebut juga befokus untuk menghindari korban dari kalangan sipil.
Sementara itu, pemerintah Pakistan mengklaim serangan India telah melanggar kedaulatan mereka dan menewaskan serta melukai sejumlah warga sipil.
Komite Keamanan Nasional Pakistan telah mengizinkan angkatan bersenjatanya untuk merespons secara militer.
Sebagai respons terhadap penembakan, Kepala Menteri Jammu dan Kashmir, Omar Abdullah, menggelar rapat darurat dan menginstruksikan pencairan dana bantuan setiap distrik perbatasan guna menghadapi kondisi darurat.
Ketegangan antara India dan Pakistan kembali meningkat setelah insiden di Pahalgam yang menewaskan 26 orang, April 2025 lalu.
Kedua negara telah saling melancarkan aksi diplomatik, termasuk penangguhan Perjanjian Perairan Indus dan pengusiran diplomat masing-masing.
Sumber: viva
Artikel Terkait
Jet Tempur China Kangkangi Jet Prancis di Perang Udara Pakistan-India
Gencatan Senjata Putin di Hari Besar Rusia Mulai Berlaku, Ukraina Skeptis
Serangkaian Ledakan Guncang Lahore, Konflik India-Pakistan Kian Panas
Israel Bantai 59 Warga Gaza, Total Korban Tewas Jadi 52.653 Orang