Reshuffle kabinet Presiden Prabowo Subianto diperlukan untuk mengantisipasi dampak kebijakan Trump terkait tarif resiprokal 32 persen.
Analis politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga mengatakan Prabowo perlu merombak menteri-menterinya khususnya yang terkait masalah keuangan dan perdagangan.
"Reshuffle kabinet di bidang ekonomi, khususnya bidang perdagangan, layak dilakukan," kata Jamiluddin kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Minggu, 6 April 2025.
Menurutnya, Prabowo perlu Menteri Perdagangan yang mampu mengantisipasi dampak terburuk dari kebijakan tarif impor AS untuk menyelamatkan fiskal.
"Menteri di bidang tersebut perlu penyegaran agar dapat mengantisipasi dampak lebih jauh atas kebijakan Trump," jelasnya.
"Untuk itu, diperlukan menteri yang benar-benar kompeten di bidangnya. Selain tentunya kemampuan dalam penanganan problem solving," tutup dia.
Hingga saat ini baik di Kementerian Keuangan dan Kementerian Perdagangan belum ada langkah strategis untuk mengantisipasi kebijakan Trump tersebut.
Bisa dibilang kinerja dua kementerian ini lambat dan penuh kegagapan, sehingga perlu dilakukan reshuffle.
Sumber: rmol
Foto: Kolase foto Presiden Prabowo Subianto dan Persiden AS Donald Trump/RMOL
Artikel Terkait
Rekam Jejak Letjen Sutiyoso, Dibela Eks Panglima TNI Usai Dihina Hercules Bau Tanah: Pakai Otak!
Sejarah May Day di Indonesia: Dilarang Soeharto, Diakui SBY
Bank Dunia Sebut 60,3 Persen Rakyat Indonesia Miskin, Sri Mulyani Bilang Urusan BPS
Prabowo Tiap Hari Diejek dan Diancam karena Mau Berantas Korupsi