👇👇
Prabowo: "Yang keracunan sampai hari ini dari 3 koma sekian juta, kalau tidak salah dibawah 200 orang, yang rawat inap hanya 5 orang. Jadi bisa dikatakan yang keracunan atau yang perutnya tidak enak kalau tidak salah adalah 0,005%, berarti keberhasilannya adalah 99,99%." https://t.co/XWK41NRcg0 pic.twitter.com/F67qpjRbpn
Kasus dugaan keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis mencuat di berbagai daerah.
Setidaknya empat wilayah telah melaporkan insiden serupa sejak program ini berjalan awal 2025.
Salah satunya di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, tepatnya di SDN 33 Kasipute pada Rabu, 23 April 2025.
Belasan murid muntah setelah mencium aroma amis dari paket MBG yang berisi nasi, chicken karage, tahu goreng, dan sayur sop.
Kepala sekolah setempat, Santi Jamal, menyebut aroma tak sedap berasal dari ayam krispi yang sudah tidak layak konsumsi. Kepolisian mengonfirmasi ada 53 dari 1.026 paket makanan yang tidak segar.
Pada Senin, 21 April 2025, keracunan massal juga dilaporkan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melibatkan 78 siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1.
Peristiwa itu menjadi bagian dari Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditetapkan pemerintah daerah, setelah total 176 warga mengalami gejala serupa akibat konsumsi makanan dari acara hajatan warga.
Di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, 29 siswa SD Katolik Andaluri dilarikan ke fasilitas kesehatan usai menyantap makanan MBG pada Selasa, 18 Februari 2025.
Para siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan seperti mual dan muntah.
Sumber: Tempo
Artikel Terkait
Roy Suryo dan dr. Tifa Diperiksa Polisi sebagai Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
Modus Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh: Mark Up Lahan hingga Jual Beli Tanah Negara
Bobibos Biofuel RON 98 dari Jonggol: Solusi BBM Murah Rp 4 Ribu Setara Pertamax Turbo
ESDM Ingatkan Aturan BBM ke Bobibos: Ekspansi SPBU Harus Penuhi Uji Kelayakan