'Pernyataan Rektor UGM vs Buku Putih Roy Suryo Cs'
Di Indonesia, ijazah bisa lebih panas daripada harga cabai. Polemik keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) seolah tidak ada habisnya.
Seperti drama berseri yang terus di-re-run, meski pemerannya sudah bosan, penontonnya masih saja minta season baru.
Baru-baru ini, Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui video resmi di kanal YouTube, kembali menegaskan hal yang sebenarnya sudah ribuan kali mereka sampaikan: Jokowi adalah alumni UGM yang sah, lulus dari Fakultas Kehutanan pada 5 November 1985.
Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, dengan wajah tenang dan bahasa akademis yang bersih dari retorika politik, menyatakan hal itu.
Dalam videonya, Prof. Ova berkata tegas:
"Bapak Joko Widodo adalah mahasiswa Fakultas Kehutanan angkatan 1980. Beliau lulus pada tanggal 5 November 1985. Hal ini tercatat jelas dalam arsip akademik Universitas Gadjah Mada. Kami memastikan bahwa ijazah yang bersangkutan adalah asli dan sah."
Pernyataan ini bukan kali pertama, bukan pula kedua. Sudah berkali-kali UGM mengumumkan secara resmi bahwa Jokowi lulus dari kampus kerakyatan itu.
Pertanyaannya: kalau sudah berulang kali ditegaskan, kenapa masih ada yang ngotot bilang sebaliknya?
Sejarah Pernyataan Resmi UGM
UGM, sebagai institusi pendidikan yang reputasinya lebih tua dari Republik ini, sudah sejak lama menyatakan keaslian ijazah Jokowi. Beberapa momen penting:
2014 -- Saat Jokowi maju pertama kali sebagai capres, muncul tudingan soal ijazah. UGM melalui Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni saat itu, Dwikorita Karnawati, menegaskan Jokowi benar lulusan Fakultas Kehutanan UGM. Arsip akademiknya lengkap dan sah.
2019 -- Menjelang Pilpres, isu ijazah kembali dimunculkan. UGM melalui Kepala Humas Iva Ariani menyatakan, "Tidak benar ijazah Jokowi palsu. Beliau tercatat lulus dari Fakultas Kehutanan."
2022 -- Saat gugatan hukum terkait ijazah masuk ke ranah peradilan, UGM kembali menyampaikan klarifikasi resmi. Arsip mahasiswa hingga tahun kelulusan Jokowi disebutkan tersimpan dengan baik.
2025 -- Tepat di tengah riuhnya "Buku Putih" ala Roy Suryo cs, UGM kembali merilis pernyataan resmi lewat kanal YouTube. Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, menegaskan: "Bapak Joko Widodo benar lulus dari Fakultas Kehutanan UGM pada 5 November 1985."
Kalau dalam istilah Jawa, ini sudah seperti ngomong tekan sewu, berbicara sampai seribu kali pun kalau lawan bicara tak mau mendengar, hasilnya nihil.
Buku Putih Roy Cs: Putih yang Bikin Gelap
Di sisi lain, muncullah "Buku Putih" yang diluncurkan Roy Suryo dan kawan-kawan.
Secara historis, white paper itu biasanya dikeluarkan pemerintah, institusi resmi, atau lembaga berotoritas untuk menjelaskan persoalan secara objektif berdasarkan data.
Misalnya, white paper tentang kebijakan energi, pertahanan, atau pendidikan.
Namun kali ini, "Buku Putih" disusun oleh pihak yang sama sekali tidak punya otoritas atas data akademik Jokowi.
Paradox besar. Ibarat tetangga menulis "buku putih" tentang siapa ayah biologis Anda, padahal arsip keluarga ada di rumah Anda sendiri.
Lebih jauh lagi, buku putih ini justru bisa menjadi bumerang hukum. Dengan menuliskannya, Roy cs seakan menandatangani bukti bahwa mereka secara sadar menyebarkan tuduhan yang berpotensi hoaks.
"Apa yang tertulis bisa menjadi bukti di pengadilan," kata pepatah hukum. Dengan kata lain, mereka sedang menyiapkan karpet merah untuk jaksa.
Artikel Terkait
Strategi PSI 2029: Dapat Dukungan Penuh Jokowi Setelah 2 Kali Gagal?
Pemakzulan Gus Yahya? Kronologi Lengkap Kontroversi Israel hingga Surat PBNU
Misteri Kematian Dosen Untag Semarang: Fakta Hubungan dengan AKBP Basuki dan Peringatan Rekan
KPK Tegaskan Uang Rp 300 Miliar ke Taspen Bukan Pinjaman Bank, Tapi Hasil Rampasan Korupsi