Sosok F di Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Diduga Oknum Aparat Utus 4 Pelaku Culik Korban

- Selasa, 26 Agustus 2025 | 11:35 WIB
Sosok F di Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Diduga Oknum Aparat Utus 4 Pelaku Culik Korban




PARADAPOS.COM - Kuasa hukum empat tersangka AT, RS, RAH, dan EW alias Eras dalam kasus penculikan sekaligus pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (Kacab) Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Adrianus Agal, mengungkap sosok F yang disebutnya memberi perintah.


Korban adalah Muhammad Ilham Pradipda alias MIP yang berdinas di Kantor Cabang Bank BUMN Cempaka Putih, Jakarta Pusat.


Adrianus menungkapkan F ikut mengintai sebelum korban disergap di area parkir supermarket di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025).


Setelahnya, F memerintahkan AT, RS, RAH, dan EW alias Eras untuk membawa korban ke sebuah tempat di Jakarta Timur.


"Di mana pada saat adik kami Eras dan kawan-kawan menjemput (menculik korban) di waktu sore."


"Setelah penjemputan itu, ada perintah dari oknum yang namanya F untuk diserahkan (korban dibawa) di daerah Jakarta Timur," jelas Adrianus di Polda Metro Jaya, Senin (25/8/2025).


Tiba di lokasi yang ditentukan F, Eras dan kawan-kawan kemudian pulang. Namun, beberapa jam kemudian, Eras dan kawan-kawan kembali ke lokasi untuk mengantar korban pulang.


Nahas, korban sudah tak bernyawa begitu Eras dan kawan-kawan tiba. F kemudian memerintahkan Eras dan kawan-kawan untuk membuang jasad korban.


Adrianus menyebut, saat menjalankan perintah F, Eras dan kawan-kawan berada di bawah tekanan.


"Yang menjadi catatan kami di sini, pada saat mereka mengantar itu, mereka juga dalam tekanan."


"Salah satu terduga penjemputan paksa ini (penculikan), menyampaikan ke keluarganya, mereka memang baru diperintahkan untuk membuang jenazah. Jadi peran mereka (hanya) sampai di situ," urai Adrianus.


Lebih lanjut, Adrianus mengungkapkan keempat pelaku bersedia menuruti perintah F sebab mendapat iming-iming dibayar Rp50 juta.


Namun, hingga diamankan pihak kepolisian, Eras dan kawan-kawan belum menerima bayaran. Mereka baru menerima uang muka.


"Angkanya tidak lebih dari Rp 50 jutaan, secara keseluruhan. Kalau dari informasi yang kami dapat setelah berkomunikasi dengan penyidik itu mereka dijanjikan itu untuk mendapat berapa puluh juta sekian-sekian lah. Baru dikasih DP (uang muka) berapa," urai Adrianus, masih dari TribunJakarta.com.


"Belum, mereka (F) belum membayar full. Tapi, sebagian dari uang DP itu ada yang sudah disita dari penyidik," imbuh dia.


3 Klaster Pelaku


Dalam kasus pembunuhan Muhammad Ilham Pradipta, pelaku terbagi menjadi tiga klaster.


Tiga klaster itu adalah pengintai, penjemputan paksa (penculik), dan eksekutor.


"Yang saya mau sampaikan di sini bahwa atas peristiwa pidana ini, ada tiga klaster."


"Klaster pertama itu setelah kami dapat informasi dari penyidik dan dari intelijen kami, bahwa ada klaster pengintai, klaster penjemputan paksa, sama eksekutor," jelas Adrianus Agal, Senin.


Adrianus menuturkan, empat tersangka penculikan berinisial AT, RS, RAH, dan EW alias Eras tidak terlibat dalam aksi pengintaian dan pembunuhan korban.


Menurut dia, keempat penculik itu baru beraksi setelah menerima informasi terkait keberadaan korban.


"Pengintai ini bukan dari pihak yang ditahan sekarang, bukan dari pihak yang menjemput paksa atau yang menculik seperti itu," ungkap Adrianus.


Ia juga menyebut empat penculik yang menjadi kliennya tidak mengetahui peristiwa saat korban dieksekusi.


"Kalau eksekutor kita terputus sudah di situ. Kita tidak tahu mereka melakukan eksekusi itu seperti apa."


"Atau sebab-sebab terjadinya kematian itu kita tidak tahu. Kami belum tahu. Penyidik masih dalam proses penyelidikan," pungkasnya.


AT, RS, RAH, dan EW alias Eras diamankan pada Kamis (21/8/2025), di hari ketika jasad korban ditemukan.


AT, RS, dan RAH ditangkap di Johar Baru, Jakarta Pusat, sedangkan Eras di Bandara Nusa Tenggara Timur (NTT) ketika baru saja tiba.


"AT, RS, RAH diamankan di Jalan Johar Baru III Nomor 42, Jakarta Pusat," kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardi Marasabessy, kepada wartawan, Kamis.


"EW hendak melarikan diri," imbuhnya.


Pada Jumat (22/8/2025) dan Sabtu (23/8/2025), polisi kembali menangkap empat pelaku lainnya.


C, DH, dan YJ ditangkap di Solo, Jawa Tengah, pada Jumat Malam.


Sementara, AA, diamankan pada Sabtu di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.


Kronologi Kejadian


Sebelum ditemukan tewas di Bekasi pada Kamis pagi, Muhammad Ilham Pradipta diculik ketika berada di area parkir Lotte Mart Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025) sore.


Dalam rekaman CCTV, tampak Ilham mengenakan kemeja cokelat dan celana panjang krem ketika berada di area parkir Lotte Mart.


Saat berjalan menuju mobil hitam, ia disergap dua OTK yang keluar dari mobil putih di sebelahnya.


Sempat memberikan perlawanan, Ilham terekam kamera dibawa masuk ke dalam mobil putih.


Dugaan penculikan itu telah dibenarkan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi.


"Betul, CCTV (merekam) saat penculikan di Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Grosir Lotte Mart (Pasar Rebo)" jelas Ade Ary, Kamis (21/8/2025).


Sebelum ditemukan tewas, pihak keluarga telah melaporkan dugaan penculikan yang dialami Ilham.


Sebab, informasi dugaan penculikan sudah diketahui pihak keluarga sejak Rabu.


Insiden dugaan penculikan itu juga disaksikan warga sekitar yang kemudian turut melapor ke pihak kepolisian.


"LP-nya (laporan) iya benar, sudah kami terima (Kamis) dini hari tadi," kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertoffan, Kamis.


Namun, kasus dugaan penculikan sekaligus pembunuhan terhadap Ilham telah ditangani oleh Polda Metro Jaya.


Jasad korban ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata ditutup lakban, di Desa Cilangkara, Serang Baru, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis pagi.


Sumber: Tribun

Komentar