Kritikan terhadap usulan UU Anti-Flexing dari Ahmad Dhani tak berhenti di
    bibir saja, Andovi da Lopez turut menawarkan solusi yang ia anggap lebih
    substantif.
  
  
    Dalam video tanggapannya di Instagram, Selasa, 9 September 2025, Andovi
    menyebut bahwa sudah ada mekanisme hukum lain yang lebih efektif untuk
    mengatasi masalah pejabat dengan kekayaan tidak wajar.
  
  
    Ia secara spesifik menunjuk pada Rancangan Undang-Undang (RUU) Perampasan
    Aset sebagai alat yang lebih tepat guna.
  
  
    Menurutnya, RUU tersebut dapat menjadi instrumen untuk menelusuri asal-usul
    kekayaan seorang pejabat yang gemar memamerkan hartanya.
  
  
    Dengan begitu, penegakan hukum bisa langsung menyasar pada kemungkinan
    adanya tindak pidana korupsi atau pencucian uang, bukan sekadar gaya
    hidupnya.
  
  
    "Dan ada beberapa mekanisme yang bisa membantu kita untuk mencari tahu,
    seperti Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset," kata Andovi.
  
  
    Lebih lanjut, Andovi mengakui bahwa RUU Perampasan Aset bukanlah instrumen
    yang sempurna dan memiliki celah.
  
  
    Namun, ia meyakini bahwa pengesahan RUU tersebut bisa menjadi sebuah langkah
    awal yang signifikan untuk memulai perbaikan.
  
  
    "Memang tidak sempurna, namun bisa menjadi langkah awal untuk mencari tahu
    kebenaran dan kekayaan orang-orang tersebut," jelasnya.
  
  
    Menanggapi kekhawatiran bahwa RUU tersebut bisa dipolitisasi atau
    disalahgunakan, Andovi menyatakan bahwa risiko itu memang ada.
  
  
    Tetapi, tidak seharusnya juga risiko itu dijadikan alasan untuk tidak
    bertindak, dan membiarkan kondisi saat ini terus berjalan tanpa perubahan.
  
  
    Andovi sendiri sebelumnya menganggap UU Anti-Flexing tidak terlalu penting,
    karena terkesan memaksa pejabat untuk menahan diri pamer harta.
  
  
    Mestinya, kesadaran akan hal itu datang langsung dari empati para pejabat
    itu sendiri.
  
  
    Sumber:
    suara
  
  
    Foto: Andovi da Lopez saat menjadi pembicara di acara Let Your True Colours
    Shine: Leadership Series di Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara
    (MACAN) di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (13/2/2025). [YouTube]
  
   
                         
                                
 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
KPK Usut Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh: Publik Diminta Kawal Penyidikan
Prabowo Diam Saat Purbaya Vs Jokowi Soal Whoosh: Ini Makna Politiknya Menurut Analis
Alex Noerdin Terancam 20 Tahun Penjara, Total Hukuman Bisa Lebih dari 2 Dekade
Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri Pukul Kepala SPPG MBG, Ini Kronologinya