Viral Jeka Saragih Eks Petarung UFC Nyaris Adu Jotos dengan Petugas Bandara Gegara Dibentak

- Rabu, 08 Oktober 2025 | 06:15 WIB
Viral Jeka Saragih Eks Petarung UFC Nyaris Adu Jotos dengan Petugas Bandara Gegara Dibentak


PARADAPOS.COM -
Petugas Bandara Soekarno-Hatta sempat membentak Jeka Saragih yang diklaim merokok di wilayah bandara. 

Petugas bandara langsung ciut mengetahui yang dibentak Jeka Saragih, petarung UFC asal Simalungun, Sumut, Indonesia.  

Peristiwa ini disebutkan terjadi pada Selasa (7/10/2025) sekitar pukul 11.00 WIB. 

Video Jeka Saragih bersitegang dengan petugas bandara viral di media sosial. 

Kronologi petugas bandara bentak Jeka Saragih bermula saat Jeka Saragih bersama timnya mengalami penundaan keberangkatan pesawat (delay). 

Jeka terlihat mengenakan jaket hitam, kaus putih, dan kacamata hitam, sambil membawa koper.

Ia tampak emosi dan beradu mulut dengan seorang petugas keamanan bandara.

Jeka Saragih tersulut emosi lantaran ada sebabnya. 

Petugas bandara tersebut membentak Jeka Saragih dengan nada tinggi menuduh merokok di area bandara.

Padahal Jeka Saragih tidak sama sekali merokok termasuk juga dengan timnya.

Kepada tribun-medan.com, Jeka Saragih mengungkapkan kronologinya. 

Jeka menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, sekitar pukul 11.00 WIB, saat ia hendak terbang menuju Bandara Internasional Kualanamu, Medan.

"Waktu itu pesawat Lion Air kami delay. Kami sempat turun dari pesawat dan menunggu angkutan bus. Saat itu ada orang merokok di samping saya, lalu datang petugas bandara pakai mobil bersama timnya. Saya sedang ngobrol dengan teman-teman, tiba-tiba petugas itu langsung bentak-bentak saya,” ujar Jeka kepada Tribun-medan.com saat dihubungi.

Menurutnya, ia tidak sedang merokok dan bahkan tidak mengenal pria yang sebenarnya merokok saat itu.

“Dia (petugas) langsung bilang, ‘Siapa yang suruh merokok di sini?!’ Padahal saya enggak ngomong sama dia, saya juga bukan yang merokok. Tapi dia malah bentak saya. Ya kita anak Medan, siapa yang terima dibentak gitu,” katanya dengan nada kesal.

Jeka menegaskan bahwa pria yang merokok tersebut bukan bagian dari timnya, dan ia sama sekali tidak mengenal orang itu.

“Bukan dari tim saya, bahkan enggak kenal. Tapi saya yang dibentak-bentak,” tambahnya.

Meski sempat memanas, Jeka memastikan bahwa persoalan tersebut tidak berlanjut.Ia mengatakan bahwa petugas yang bersangkutan sudah datang dan meminta maaf secara langsung kepadanya.

“Tadi dia datang minta maaf. Saya tanya juga, ‘Kenapa saya yang dibentak?’ Pas kami mau naik mobil dan berangkat, dia datang lagi dan minta maaf,” pungkas Jeka.

Mengenal Sosok Jeka Saragih


Jeka Asparido Saragih lahir pada 3 Juli 1995 di Dusun Bah Pasussang, Desa Siporkas, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Petarung berusia 30 tahun ini dikenal sebagai atlet MMA (Mixed Martial Arts) yang berada di bawah naungan Batam Fighter Club (BFC).

Ia dijuluki 'Si Tendangan Maut' karena gaya bertarungnya yang agresif dan mematikan.

Ketertarikan Jeka terhadap dunia bela diri sudah muncul sejak ia duduk di bangku sekolah.

Ia mulai menekuni wushu dan sempat mengikuti pertandingan di Filipina pada tahun 2013.

Meski belum berhasil meraih kemenangan saat itu, Jeka tidak menyerah dan terus mengasah kemampuannya dalam wushu sanda Sumut.

Ia juga pernah mewakili Sumatera Utara dalam Kejurnas Wushu di Yogyakarta dan hampir mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2015.

Namun, karena tidak mendapat restu dari orang tua, Jeka memilih pindah ke Batam dan bekerja.

Di sana, ia bergabung dengan Batam Fighter Club dan mulai meniti karier profesionalnya di dunia MMA.

Pada tahun 2017, Jeka berhasil meraih gelar juara MMA One Pride di kelas ringan 70 kilogram.

Namanya semakin dikenal setelah menjadi pembawa obor Asian Games 2018 di Sumatera Utara dan memenangkan sabuk juara Kelas Ringan One Pride pada tahun yang sama.

Karier internasionalnya dimulai pada tahun 2019 ketika ia mengikuti ajang One Pride MMA Pro Never Quit Fight Night 32 dan sukses mengalahkan petarung asal Filipina, Mhar John Manahan, di GBK Senayan, Jakarta.

Jeka Saragih bukan hanya petarung di arena oktagon, tetapi juga simbol keteguhan hati dan keberanian dari tanah Simalungun.

Ia terus menginspirasi generasi muda untuk berani bermimpi dan memperjuangkan keadilan, baik di dalam maupun di luar ring.

Sumber: tribunnews

Komentar