Selain itu, film tersebut bisa dinikmati remaja hingga orang tua, penulis juga berharap kisahnya selain menjadi tontonan juga tuntunan.
Ronny Mepet selaku sutradara menyebutkan, kisah tersebut menceritakan ketika Anies Baswedan dan istrinya berada di Yogyakarta.
Dalam film tersebit tidak ada sentuhan fisik justru yang menariknya sentuhan bagi anak muda yang berbeda.
Menonton folm tersebut bisa membikin menjadi baper terkait dengan masa muda Anies Baswedan tersebut.
"Tidak ada sentuhan fisik, yang menarik di film ini sentuhan film anak muda yang beda. Ini film bisa dibuat baper. Uh, ternyata masa muda Anies Baswedan tersebut," ujarnya pada wartawan.
Bedanya film tersebut dengan lainnya juga diungkapkan Director of Fotografy, Gunung Nusa Pelita, lebih sesuai dengan karakter masa muda di kota Yogyakarta.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: gorajuara.com
Artikel Terkait
Kerangka Manusia Kwitang: Polda Metro Jaya Ambil Alih Penyidikan, Ini Update DNA Terbaru
Hutama Karya KSO Borong Proyek Jalan Papua Rp 4,8 Triliun, Target Rampung 2027
Zohran Mamdani Kuliah di Bowdoin College: Profil dan Pendidikan Calon Wali Kota New York
Kasus 2 Kerangka di Kwitang Diambil Alih Ditreskrimum, Polisi Tunggu Hasil DNA