Vance mengungkapkan informasi awal yang diterima Washington menunjukkan penyerangan terhadap pasukan Israel dilakukan kelompok bersenjata di Rafah. "Kami sudah memperkirakan Israel akan membalas. Tapi saya kira perdamaian yang dijanjikan Presiden Donald Trump akan tetap berlaku meski ada kejadian ini," katanya menambahkan.
Komunikasi Antara Israel dan Amerika Serikat
Menurut dua pejabat AS yang dikutip Associated Press, Israel telah memberi tahu Gedung Putih sebelum melancarkan serangan balasan tersebut. Namun hal ini tetap memunculkan pertanyaan mengenai sejauh mana AS menoleransi tindakan Israel yang melanggar semangat gencatan senjata.
Pernyataan Pihak Israel dan Hamas
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menuduh Hamas sengaja menyerang tentaranya di Rafah dan bersumpah kelompok itu akan membayar mahal atas dugaan pelanggaran tersebut. Di sisi lain, Hamas membantah tuduhan itu dan menyebut serangan Israel sebagai bentuk pelanggaran terang-terangan terhadap kesepakatan gencatan senjata yang ditandatangani di Sharm El Sheikh, Mesir.
Kelompok perlawanan tersebut menegaskan tidak ada serangan terhadap pasukan Israel dan menuduh Tel Aviv mencari-cari alasan untuk melanjutkan agresinya ke Gaza.
Artikel Terkait
Ekonomi Indonesia 2025 Tetap Solid, Prabowo Fokuskan Program Ini untuk 2026
Diam Strategis Prabowo di Balik Isu Ijazah Jokowi: Analisis Manuver Politik 2029
Biaya Haji 2026 Turun Rp 2 Juta, Ini Alasan Pemerintah Bisa Tekan Biaya
Prabowo dan Dasco Ahmad Bahas Program Strategis: Sinergi Eksekutif-Legislatif untuk Indonesia