Sebelum konferensi pers telah dilaksanakan acara simulasi yang melibatkan ibu-ibu dan komunitas industri jasaboga setempat. Dalam simulasi tersebut diisimpulkan bahwa dengan Rp 15.000-18.000 per porsi, anak-anak usia sekolah bisa mendapat makan siang bergizi yang sangat dibutuhkan dalam masa pertumbuhannya.
Baca Juga: Gebyar Diskon Pupuk Hadir di Temanggung, Petani Bisa Tebus Murah Pupuk Nonsubsidi
“Selama ini ada kesan makanan sehat dan bergizi itu tidak enak. Kami di sini menularkan ilmu bagaimana mengolah makanan yang sehat dan bergizi tapi tetap lezat dan mengundang selera. Apalagi anak-anak dan remaja suka susah makan sayur,” kata Chef Arul, panggilan akrab Fahrur.
Budi menerangkan, dalam menyusun menu PPJI berpedoman pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang dan konsultasi kepada ahli gizi. “Yang terutama kami bela adalah programnya, karena ini adalah investasi jangka panjang dalam meningkatkan kualitas SDM,” papar Budi.
Dadi menerangkan bahwa program ini tidak hanya memberi manfaat kesehatan bagi anak-anak dan remaja yang mendapat asupan gizi, melainkan juga memberi dampak ekonomi kepada rumah tangga dan komunitas.
“Dengan makan siang di sekolah, maka beban orang tua menyediakan makan diambil sebagian oleh negara. Katakanlah, satu porsi Rp 15.000. Berarti dalam sebulan, jika dihitung 25 hari, ada Rp 375.000 biaya ekonomi rumah tangga yang bisa dihemat. Itu baru satu anak. Jika ada dua sampai tiga anak dari satu keluarga, maka penghematannya bisa lebih besar. Uang yang dihemat itu bisa digunakan untuk keperluan lain,” jelas Dadi.
Baca Juga: Kinerja 2023, Realisasi Investasi Hulu Migas SKK Migas Terbesar Sejak 2016
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: pojoksemarang.com
Artikel Terkait
Roy Suryo Ungkap Fakta Dumatno, Sosok di Foto Ijazah Jokowi yang Ternyata Sepupu dan Komisaris
Klaim Bombshell Rustam Effendi: Anak Dumatno Akui Foto di Ijazah Jokowi adalah Ayahnya
Polda Sumbar Dituding Lamban Tangani Tambang Ilegal di Solok, MAI Ancam Laporkan ke Pusat
Komisi VIII DPR Dukung Teguran Keras PBNU ke Gus Elham Yahya, Sebut Perilaku Tak Pantas