Di tengah harapan masyarakat akan perubahan dan perbaikan layanan publik, sinyal reshuffle bisa menjadi momentum untuk memperkuat kabinet.
Tidak hanya sekadar mengganti sosok, tetapi menyusun tim yang benar-benar mampu bekerja secara profesional, efektif, dan mampu menyampaikan kebijakan pemerintah dengan baik ke publik.
Dengan begitu, pemerintah Prabowo-Gibran bisa menunjukkan keseriusan dalam membangun pemerintahan yang responsif dan berpihak pada kebutuhan rakyat.
Biang Masalah! Pengamat Ungkap Tiga Menteri Prabowo Ini Layak Direshuffle, Siapa Saja?
PARADAPOS.COM - Isu reshuffle atau perombakan kabinet Merah Putih kembali berhembus. Sejumlah menteri Presiden Prabowo Subianto dianggap bermasalah.
Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menyatakan Presiden Prabowo Subianto sebaiknya melakukan reshuffle kabinet guna mengganti sejumlah menteri yang dinilai kerap menimbulkan kontroversi.
Menurut Jamiluddin, ada menteri yang kerap menimbulkan kontroversi sehingga menjadi beban bagi pemerintahan.
"Setidaknya ada tiga menteri yang bermasalah dan kerap kontroversial," kata Jamiluddin, dilansir pada Kamis (28/5/2025).
Jamiluddin memerinci tiga pembantu Prabowo di Kabinet Merah Putih yang kontroversi tersebut ialah Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.
"Tiga menteri tersebut hanya menjadi beban presiden," katanya.
Lebih lanjut Jamiluddin menganggap ketiga menteri itu kerap memicu kegaduhan yang meruntuhkan kepercayaan masyarakat pada pemerintahan Presiden Prabowo.
Misalnya, kata dia, nama Budi Arie masuk surat dakwaan kasus judi online atau judol.
Surat dakwaan yang disusun jaksa penuntut umum (JPU) terhadap Zulkarnaen Apriliantony, Adhi Kismanto, Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhrijan alias Agus dalam perkara judol mengungkap soal jatah untuk ketua umum Projo itu dalam melindungi situs judi daring.
"Hal ini akan berimbas pada upaya Prabowo dalam pemberantasan korupsi di tanah air," imbuh Jamiluddin.
Adapun soal Budi Gunadi Sadikin alias BGS, Djamiluddin menyebut menkes yang bukan dokter itu sering membuat pernyataan kontroversial yang menyebabkan masyarakat menganggap pemerintahan era Prabowo jelek.
"Mayoritas guru besar di bidang kesehatan dan asosiasi kesehatan sudah kehilangan kepercayaan kepada Budi Gunadi," tutur Jamiluddin.
Mengenai posisi Bahli di Kabinet Merah Putih, Jamiluddin menilai menteri berlatar belakang pengusaha itu turut menambah beban Prabowo.
Alasannya, kalangan luas memberi nilai negatif kepada menteri asal Partai Golkar itu.
Sumber: HukamaNews
Artikel Terkait
Ekonomi Hijau Indonesia: Strategi, Perpres 110/2025, dan Dampaknya
Ismail Fahmi Ungkap Penggiringan Opini Demo DPR di Sidang MKD: Analisis Media Sosial
Saksi MKD: Respons Joget dan Nyanyi Peserta Sidang Tahunan Saat Orkestra Tampil
Budi Arie Setiadi Gabung Gerindra: Strategi atau Bunuh Diri Politik? Ini Kata Pengamat