Pengamat: Isu Pembubaran DPR Bagian Skenario Gagalkan Pemakzulan Gibran

- Minggu, 24 Agustus 2025 | 05:50 WIB
Pengamat: Isu Pembubaran DPR Bagian Skenario Gagalkan Pemakzulan Gibran

PARADAPOS.COM - Isu mengenai wacana pembubaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belakangan semakin santer dibicarakan. 


Bagi pengamat intelijen dan geopolitik Amir Hamzah, fenomena ini tidak bisa dilihat hanya sebagai luapan kekecewaan publik terhadap lembaga legislatif. 


Ia mensinyalir ada skenario politik yang lebih dalam: upaya menggagalkan rencana pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.


Menurut Amir, dalam politik selalu ada pihak yang menunggangi isu yang berkembang. 


“Saat rakyat marah pada DPR, kelompok tertentu justru mengubah kemarahan itu menjadi alat pertahanan politik. Gerakan wacana pembubaran DPR ini sangat mungkin diarahkan untuk mengalihkan isu pemakzulan Gibran. Jadi, ketika publik fokus membenci DPR, Gibran bisa terbebas dari sorotan utama,” ujarnya dalam pernyataan kepada wartawan, Ahad (24/8).


Amir menyebut kelompok yang disebutnya sebagai “Geng Solo” menjadi aktor yang diuntungkan dari dinamika ini. 


Mereka, menurutnya, lihai menempatkan isu pembubaran DPR sebagai tameng politik.


Ia mencontohkan insiden ketika anggota DPR dari Fraksi PAN, Eko Patrio, mengolok-olok netizen yang mengkritik wakil rakyat berjoged. 


“Itu bukan sekadar kelalaian. Bisa jadi sebuah blunder yang disengaja untuk memperbesar kebencian rakyat terhadap DPR,” kata Amir.


Menariknya, Amir menyoroti bahwa legislator yang berlatar belakang artis dari Gerindra justru memilih tidak ikut berjoged. 


“Mereka tahu bahwa aksi itu hanya memperparah citra DPR. Artinya ada friksi internal di koalisi Prabowo sendiri, karena sebagian kader partai tidak ingin terjebak dalam permainan yang bisa merugikan pemerintah,” tambahnya.


Isu pembubaran DPR juga disebut Amir akan merembet pada kredibilitas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. 


Sebab, mayoritas anggota DPR saat ini berasal dari koalisi pendukung Prabowo.


“Jika DPR dilemahkan dengan narasi kebencian, maka yang terkena imbas bukan hanya legislatif, tapi juga eksekutif. Publik akan menilai bahwa pemerintahan Prabowo tidak mampu menjaga kredibilitas institusi negara. Dan ini sangat berbahaya bagi stabilitas politik ke depan,” papar Amir.


Halaman:

Komentar