Jokowi Serukan Prabowo-Gibran 2 Periode, Refly Harun: Jadi Wali Kota Saja Gibran Tak Layak!

- Jumat, 26 September 2025 | 06:40 WIB
Jokowi Serukan Prabowo-Gibran 2 Periode, Refly Harun: Jadi Wali Kota Saja Gibran Tak Layak!

PARADAPOS.COM - Kualitas kepemimpinan Gibran Rakabuming Raka selaku Wakil Presiden pendamping Presiden Prabowo Subianto sangat memprihatinkan.


Demikian pandangan pakar hukum tata negara Refly Harun menanggapi Presiden RI Ke-7, Joko Widodo (Jokowi) yang memerintahkan relawannya untuk mendukung Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dua periode.


"Sorry to say terhadap mereka yang mengagumi Gibran. Bagi saya nggak layak dia. Jangankan jadi Wapres, jadi Wali Kota saja nggak layak," kata Refly dalam sebuah video singkat yang diunggah akun Facebook Nusa Update, dilihat Jumat 26 September 2025.


Di sisi lain, Refly mengaku tidak mempermasalahkan ambisi Jokowi yang menginginkan Prabowo-Gibran berkuasa selama dua periode.


"Saya kira semua bapak atau siapa pun selalu ingin mendorong kepentingan pribadinya. Saya kira SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) juga sama, Prabowo juga," kata Refly.


Hanya saja, kata Refly, Gibran sama sekali tidak memiliki kualitas kepemimpinan mumpuni.


"Seandainya saja something happen to Prabowo Subianto, saya tidak bisa membayangkan bangsa ini dipimpin Gibran," kata Refly.


Refly Harun Lihat Jokowi Gelisah Masa Depan Putranya: Dia Mulai Melemah!


Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun melihat mantan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) sedang gelisah melihat masa depan politik putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.


Hal itulah diduga Refly Harun di balik perintah Jokowi kepada relawan agar mendukung Gibran tetap mendampingi Presiden Prabowo Subianto pada Pilpres 2029.


Refly mengatakan perintah Jokowi tersebut tidak perlu dipersoalkan.


"Nah, yang tidak boleh itu adalah melarang orang menafsirkan.  Jadi ada orang yang menafsirkan fine, baik-baik aja," kata Refly Harun dikutip dari tayangan Youtube CNN Indonesia, Kamis (25/9/2025).


Refly Harun mengutip pernyataan jurnalis senior bahwa Jokowi sedang panik.


Adapula yang menyebut Jokowi maun mendikte Presiden Prabowo Subianto.


"Jadi, kita lihat apakah dalam posisi yang dia strong atau dalam posisi yang weak," kata Refly Harun.


"Sesungguhnya ketika Jokowi mengatakan itu, saya mengatakan, sorry to say, saya kira Jokowi betul lagi gelisah dengan masa depan politik kelompoknya dan juga masa depan politik Gibran," sambung Refly Harun.


Refly mengaitkan hal tersebut dengan persoalan tudingan ijazah palsu terhadap Jokowi.


Kemudian, ijazah Gibran juga dipermasalahkan. 


Halaman:

Komentar