Saham AADI terkerek 1,84% ke level Rp 8.300. UOB Kay Hian menyoroti potensi imbal hasil dividen (dividend yield) AADI yang sangat menarik, diperkirakan dapat mencapai 12–16%. Peningkatan ini seiring dengan perusahaan yang telah memasuki fase generatif kas setelah pelunasan utang dan berakhirnya belanja modal besar.
UOB Kay Hian memberikan rekomendasi "beli" untuk saham AADI dengan target harga Rp 13.000. Faktor pendorong lainnya adalah pola musiman harga batu bara global, di mana harga Newcastle 6.000 secara historis mengalami kenaikan signifikan pada kuartal keempat, menguntungkan AADI yang 75% volume penjualannya berasal dari ekspor.
Proyeksi Saham ADMR (PT Adaro Minerals Indonesia Tbk)
Saham ADMR mendaki 5,23% menjadi Rp 1.510. Ajaib Sekuritas memproyeksikan harga batu bara metalurgi global akan bertahan tinggi hingga 2027, dengan rata-rata sekitar USD 200 per ton pada 2026. Kenaikan ini didorong oleh permintaan yang kuat dari India dan Asia Tenggara di tengah pasokan global yang ketat.
Secara operasional, kinerja ADMR di semester pertama 2025 tetap solid dengan produksi batu bara yang naik 16%. Perusahaan juga menunjukkan kemajuan dalam proyek smelter aluminium di Kawasan Industri Kalimantan Utara (KIPI), yang menjadi tonggak penting hilirisasi industri nasional dan peluang pengurangan impor aluminium.
Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan investor. Disarankan untuk melakukan analisis mendalam dan mempertimbangkan semua faktor risiko sebelum melakukan transaksi saham.
Artikel Terkait
Ledakan Saham Nvidia! GTC 2025 Pacu Nilai Pasar Mendekati Rekor USD 5 Triliun
MNC Peduli Gelar Pelatihan UMKM di Lido, Peserta: Tambah Pengetahuan dan Sangat Bermanfaat!
Prospek Saham ERAA 2025: Analis REKOMENDASI BELI, Target Rp600!
RATU Garap Gas Alam! Bentuk 2 Anak Usaha Baru untuk Ekspansi Besar