Proses rehabilitasi ini akan melibatkan koordinasi lintas instansi seperti BNPB, TNI, Polri, serta dinas sosial daerah. "Proses perencanaan pemberdayaan sedang kami buat dan tentu ini nanti akan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain, termasuk sekali lagi dengan pemerintah daerah," jelasnya.
Bentuk dukungan pemberdayaan tersebut akan disesuaikan dengan hasil asesmen kebutuhan masing-masing korban. Bantuan akan berbeda bagi mereka yang sedang merintis usaha dibandingkan dengan yang berprofesi sebagai pekerja terampil.
Dapur Umum Beroperasi di Tiga Provinsi
Di kesempatan yang sama, Gus Ipul juga mengungkapkan bahwa Kemensos telah mengaktifkan 39 titik dapur umum yang tersebar di tiga provinsi terdampak, yaitu Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.
Rincian lokasi dapur umum tersebut adalah 21 titik di Aceh, 10 titik di Sumatra Barat, dan 7 titik di Sumatra Utara. Setiap harinya, dapur-dapur umum ini memproduksi sekitar 417.749 porsi makanan siap santap.
Anggaran operasional untuk dapur umum di tiga provinsi tersebut mencapai Rp2,06 miliar per hari. "Dapur umum itu ada yang kita dirikan, bekerja sama dengan Dinsos dan BPBD setempat, ada juga yang bekerja sama dengan masyarakat. Artinya dapur umum itu didirikan secara mandiri oleh masyarakat, kita membantu bahan-bahan bakunya," pungkas Menkesos.
Artikel Terkait
Fakta Kayu Gelondongan Berstiker Kemenhut di Lampung: Bukan Banjir, Ternyata Ini Penyebabnya
Kasus Penipuan WO Ayu Puspita: Vendor Jadi Korban Tagihan Tak Dibayar
Sungai Garoga Tapsel Meluap: Jembatan Darurat Hanyut & Imbauan Keselamatan
Puting Beliung Terjang Desa Penyaringan Jembrana Bali: Dampak Kerusakan & Kronologi Lengkap