Terkuak! Ini Kode Jatah Budi Arie Jaga Website Judol Yang Komisinya 50 Persen Dari Cuan

- Senin, 19 Mei 2025 | 06:35 WIB
Terkuak! Ini Kode Jatah Budi Arie Jaga Website Judol Yang Komisinya 50 Persen Dari Cuan




PARADAPOS.COM - Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengungkap adanya kode pemberian jatah komisi dalam pengamanan situs atau website judi online (judol) agar tak diblokir oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), yang saat ini berubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).


Hal itu tertuang dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu 14 Mei 2025, dengan terdakwa Zulkarnaen Apriliantony, Adhi Kismanto, Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhrijan alias Agus.


Dalam dakwaan disebutkan, pada Mei 2024, terdakwa Muhrijan alias Agus menerima 3.900 website judi online untuk dilindungi agar tak kena blokir. 


Dia kemudian menerima uang Rp6 miliar dari saksi Muchlis Nasution yang diserahkan di daerah PIK 2. 


Sehingga total uang yang Muhrijan dapatkan dari penjagaan website judi online sebesar Rp48.750.000.000.


"Uang penjagaan website perjudian tersebut diatur pembagiannya kepada pihak-pihak yang terlibat oleh terdakwa Alwin Jabarti Kiemas yang dicatat dalam dokumen," bunyi dakwaan dikutip Minggu, 18 Mei 2025.


Jaksa lantas mengungkap sejumlah kode terkait pembagian uang penjagaan website judi online tersebut. Sosok Budi Arie, eks Menkominfo dalam pusara kasus judi online ini pun terkuak.


- Bagi D: merupakan kode bagian untuk saksi Denden Imadudin Soleh


- Bagi S: merupakan kode bagian untuk saksi Syamsul Arifin


- Bagi R: merupakan kode bagian untuk Riko Rasota Rahmada


- Bagi PM: merupakan kode bagian untuk Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi


- Bagi kawanan: merupakan jumlah bagian yang dibagi kepada terdakwa Zulkarnaen Apriliantony, Adhi Kismanto, Alwin Jabarti Kiemas, dan Muhrijan 


- AD: merupakan kode bagian untuk terdakwa Adhi Kismanto


- AG: merupakan kode bagian untuk terdakwa Muhrijan


- AL: merupakan kode bagian untuk terdakwa Alwin Jabarti Kiemas 


- CHF: merupakan kode bagian untuk terdakwa Zulkarnaen Apriliantony ditambah bagian untuk Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi


Budi Arie Disebut Terima 50 Persen


Sebelumnya diberitakan, Jaksa memaparkan bahwa praktik pengelolaan situs judi online tidak hanya dilakukan secara terorganisir di internal kementerian, tetapi juga melibatkan pengaruh langsung dari pejabat tinggi.


“Bahwa kemudian terdakwa I Zulkarnaen Apriliantony, terdakwa II Adhi Kismanto, dan terdakwa IV Muhrijan alias Agus kembali bertemu di Café Pergrams Senopati untuk membahas mengenai praktik penjagaan website perjudian online di Kemenkominfo dan tarif sebesar Rp8.000.000 per website serta pembagian untuk terdakwa II Adhi Kismanto sebesar 20 persen, terdakwa I Zulkarnaen sebesar 30 persen, dan untuk saudara Budi Arie Setiadi sebesar 50 persen dari keseluruhan website yang dijaga,” ujar jaksa dalam sidang.


Jaksa menjelaskan bahwa praktik “penjagaan” ini merupakan upaya untuk mengamankan dan memelihara operasional website judi online agar tak terblokir. 


Salah satu alat yang digunakan dalam aktivitas ini adalah teknologi crawling yang dapat melacak dan mengelola data situs judi.


Bikin Kaget! Koleksi Mobil Menteri Budi Arie yang Masuk Dakwaan Kasus Situs Judol


Budi Arie merupakan salah satu menteri dengan kekayaan yang cukup melimpah. 


Mengutip data LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara), Budi Arie yang kini menjadi Menteri Koperasi menjadi salah satu pejabat terkaya, lantaran hartanya mencapai Rp103.887.810.548, atau Rp103 miliaran untuk periode 2024.


Meski mencapai ratusan miliar, namun jangan kaget melihat koleksi mobilnya. 


Sebab mantan wartawan itu hanya mendaftarkan tiga unit mobil senilai Rp830 juta, melputi dua unit Honda HR-V. 


Pertama HR-V tipe 1.8 lansiran 2019 seharga Rp380 juta, kedua buatan 2016 seharga Rp210 juta, dan mobil ketiganya adalah Volkswagen Sciroco 2014 nilainya ditaksir Rp240 juta. Hanya Honda HR-V 2016 yang didapatkan dari hadiah.


Merangkum dari beberapa sumber, Honda HR-V generasi pertama debut global pada 1999 di Eropa, dan dipasarkan di beberapa negara hingga 2006. Ditawarkan dengan penggerak roda depan, dan empat roda.


Saat itu HR-V hanya memiliki mesin bensin 1.600cc dengan tenaga maksimal 106 PS, enjin tersebut diadopsi dari Civic, untuk transmisi matiknya sudah CVT (Continuosly Variable Transmission).


Di awal kemunculannya di pasar Tanah Air, HR-V ditawarkan dalam 4 varian dengan dua pilihan mesin, yaitu 1.500cc yang serupa dengan Jazz, dan 1,800cc untuk kasta tertinggi atau Prestige. 


Model inilah yang dimiliki Budi Arie, bahkan dia punya dua varian termasuk tipe tertinggi. 


Untuk mesin 1.500cc tenaganya 120 PS di 6.600 rpm, sedangkan 1.800cc tenaganya 139 PS di 6.500 rpm.


Sumber: VIVA

Komentar