Merinding! Kisah Mualaf Ustadz Yahya Waloni, Bertemu Penjual Ikan Yang Tak Bisa Dilihat Semua Orang

- Minggu, 08 Juni 2025 | 09:25 WIB
Merinding! Kisah Mualaf Ustadz Yahya Waloni, Bertemu Penjual Ikan Yang Tak Bisa Dilihat Semua Orang




PARADAPOS.COM - Kisah Ustaz Yahya Waloni memeluk Islam atau mualaf kembali viral usai ia meninggal dunia saat khutbah salat Jumat. 


Dalam pengakuannya, Ustaz Yahya Waloni sempat bertanya pada beberapa ustaz mengenai Islam sebelum memutuskan mualaf.


Namun, Ustaz Yahya Waloni merasa pengertian dan pemahaman yang disampaikan semua ustaz tersebut tentang Islam terlalu dangkal.


"Pertama kali saya masuk islam, saya bertanya pada beberapa ustaz 'apa itu Islam?' Katanya Islam itu seperti Kristen, Hindu, Budha. Ah dangkal kalian," kata Ustaz Yahya Waloni dilansir dari Youtube Rhoma Irama Official 1 tahun lalu.


Sampai akhirnya, ustaz yang dulunya seorang pendeta ini bertemu dengan seorang penjual ikan yang tak diketahui identitasnya.


"Akhirnya saya bertemu penjual ikan, penjual ikan yang konon kabar nggak tahu siapa," kata Ustaz Yahya Waloni.


Saat dirinya bertanya tentang Islam, Ustaz Yahya Waloni merasa jawaban penjual ikan itu menarik perhatiannya dan pantas dijadikan lawan bertukar pikiran.


"Saya tanya 'Apa itu Islam'. Katanya Islam itu tinggi, luas dan dalam bagaikan samudra yang luas. Ah ini baru lawan," katanya.


Menurut Yahya, penjelasan penjual ikan itu tentang Islam tak cuma pemahaman dasar yang pasti anak-anak kecil pun sudah mengetahuinya.


"Karena, kalau Islam hanya sekedar adzan, zam-zam, sansekerta secara filosofis agama. SD pun saya rasa sudah tahu," ujar Ustaz Yahya Waloni.


Namun, Ustaz Yahya Waloni mengatakan percakapannya dengan penjual ikan tentang Islam  membuatnya dituduh gila oleh sang istri. Ini karena sosok penjual ikan yang tak jelas.


"Nggak tahu (istri) saya ngomong sama siapa, jadi yang menuduh saya gila pertama kali ya bini," ujar Ustaz Yahya Waloni.


Ustaz Yahya Waloni tak mengatakan penjual ikan itu sosok yang gaib. Tetapi ia juga enggan menggambarkan lebih detail mengenai sosok tersebut.


"Jadi, tukang ikan itu sosok yang gaib gitu ya?" tanya Rhoma Irama.


"Nggak, salah salah. Saya tahu tapi saya nggak mau cerita," kata Ustaz Yahya Waloni


Ustaz Yahya mengatakan orang tersebut sempat mengatakan dirinya bertanggung jawab atas semua yang karam di laut dan apapun yang dimakan ikan.


"Saya tahu, semua yang karam di laut, semua yang dimakan ikan itu saya pertanggung jawabkan kata dia," katanya.


Ustaz Yahya Waloni juga dipandang orang-orang gila, karena tak seorang pun mengetahui sosok penjual ikan yang dimaksudnya. 


Menurut warga, tak ada penjual ikan yan naik sepeda sambil meniup keong seperti yang digambarkan oleh Ustaz Yahya Waloni.


"Kalau orang bawa ikan di sepeda pasti bau, tapi dia enggak. Setelah habis kejadian itu, saya tanya orang kampung, katanya gak ada penjual ikan yang tiup pakai keong gitu. Jadi, orang anggap saya gila waktu itu," katanya.


Meski begitu, Ustaz Yahya yang juga tak pernah merasakan ketenangan dalam hidup akhirnya bisa merasa lebih tenang ketika bertemu penjual ikan tersebut.


Dengan penjual ikan tersebut, dirinya juga selalu diminta membaca surat Al Qadr, bahkan sebelum hafal surat Al Fatihah.


"Tapi, semasa saya hidup tak pernah saya mengalami ketenangan sewaktu saya ketemu (penjual ikan). Sebelum saa hafal surat Al Fatihah, 4 menit kita ulang ayat itu (Surat Al Qadr) dengan beliau," ujarnya.


Karena menurut penjual ikan tersebut, Ustaz Yahya Waloni ingin pindah Islam tetapi menghadapi banyak kebingungan sehingga surat tersebut disarankan untuk terus-menerus dibaca.


"3 kali kita jumpa, dari awal disuruh baca surat itu. Katanya, kamu mau masuk Islam tapi kamu orang yang bingung. Saya tanya, kok kamu tahu," ujarnya.


Setelah itu, Ustaz Yahya Waloni akhirnya memutuskan pindah Islam tepat di bulan Ramadhan.


"Karena, saya masuk Islam bulan Ramadhan. 17 Ramadhan, 18 saya bersyahadat," lanjutnya.


Sebagai informasi, Ustaz Yahya Waloni, tokoh yang dikenal sebagai mualaf dan pendakwah dengan latar belakang mantan pendeta, meninggal dunia pada Jumat siang, 6 Juni 2025.


Beliau wafat ketika sedang menyampaikan khutbah Jumat di Masjid Darul Falah, yang terletak di Jalan Aroepala, kawasan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.


Peristiwa memilukan itu terjadi di tengah-tengah penyampaian khutbah kedua.


Berdasarkan kesaksian jamaah dan panitia masjid, Ustaz Yahya sempat terlihat lemas dan tiba-tiba terduduk di mimbar, sebelum akhirnya tak sadarkan diri. Suasana yang semula khusyuk seketika berubah menjadi panik.



Sumber: Suara

Komentar