Beathor Ungkap Dugaan Penerbitan Ijazah Jokowi di Pasar Pramuka, Libatkan Nama Prof Paiman Raharjo

- Selasa, 24 Juni 2025 | 23:00 WIB
Beathor Ungkap Dugaan Penerbitan Ijazah Jokowi di Pasar Pramuka, Libatkan Nama Prof Paiman Raharjo


Politikus senior PDIP, Beathor Suryadi, kembali membuat pernyataan kontroversial terkait keaslian ijazah mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pernyataan terbarunya, Beathor menyebut telah menemukan titik terang soal lokasi penerbitan ijazah yang selama ini menjadi polemik. Lokasi tersebut disebut-sebut berada di kawasan Pasar Pojok Pramuka, Salemba, Jakarta Pusat.

“Permintaan pihak Jokowi agar lima aktivis TPUA membuktikan bahwa ijazah Jokowi itu palsu, telah kami jawab pagi ini melalui temuan investigasi kami yang sudah cukup solid,” ujar Beathor kepada www.suaranasional.com, Selasa (24/6/2025).

Menurut Beathor, hasil pelacakan terhadap beberapa kader PDIP DKI yang terlibat secara diam-diam dalam pembuatan dokumen tersebut mengarah pada satu nama sentral, yakni Prof. Paiman Raharjo. Sosok ini diketahui pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Prof. Dr. Moestopo dan pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) di Era Pemerintahan Jokowi.

“Paiman Raharjo ini tidak hanya pernah punya kios usaha pengetikan skripsi dan dokumen di Pasar Pramuka, tapi juga dikenal dekat dengan Presiden Jokowi sebagai Ketua Relawan Sedulur Jokowi,” kata Beathor.

Beathor menyebut, dari informasi yang ia peroleh, terdapat dugaan kuat bahwa Widodo pernah menemui Paiman Raharjo di Pasar Pramuka dalam rangka menyusun dokumen penting yang diduga berkaitan dengan pembuatan ijazah. Ia menilai fakta ini memperkuat dugaan keterlibatan langsung tokoh-tokoh relawan dan kader internal PDIP dalam proses tersebut.

“Bertemunya Widodo dengan Prof Paiman di Pasar Pramuka menjadi titik penting dalam rekonstruksi alur pembuatan ijazah itu. Ini bukan lagi sekadar asumsi,” tegas Beathor.

Meski belum ada bukti resmi yang dipublikasikan kepada publik, Beathor menyatakan bahwa investigasi timnya sudah cukup kuat untuk menjadi dasar tuntutan penghentian penyelidikan terhadap aktivis TPUA yang selama ini diseret dalam kasus pelaporan balik.

“Dengan terungkapnya lokasi penerbitan dan aktor-aktor di baliknya, semestinya Polda Metro Jaya menghentikan proses pemeriksaan terhadap aktivis yang dituduh menyebarkan informasi palsu,” tambahnya.

Setelah terbukti bahwa dokumen Jokowi itu dicetak di pasar Pramuka oleh Widodo, dan Paiman atas kebutuhan kelengkapan KPU DKI

“Berharap Jokowi minta maaf kepada masyarakat, bebaskan Bambang Tri dari penjara hentikan pengadilan di Solo dan Sleman dan hentikan proses di Polda Metro Jaya,” paparnya.

Beathor menegaskan bahwa tugas moralnya sebagai senior dalam gerakan aktivis telah selesai dengan pengungkapan ini.

“Tugasku selesai. Telah ditemukan lokasi dan aktor penerbitan ijazah itu. Sekarang waktunya publik menilai dan lembaga penegak hukum bersikap,” pungkasnya.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Prof. Paiman Raharjo maupun Jokowi terkait tuduhan ini. Namun isu keaslian ijazah Jokowi telah menjadi perdebatan publik sejak beberapa tahun terakhir, dengan berbagai pihak menyerukan audit terbuka dan transparan.

Isu ini diprediksi akan kembali menjadi bahan perdebatan panas di tengah dinamika politik pasca-pemilu dan menjelang kontestasi 2029

Foto: Beathor Suryadi (IST)

Komentar