Fakta Baru Tayangan Investigasi Desa KKN dan Sosok Pak Kasmudjo, Roy Suryo: Ada Skenario Besar!

- Senin, 07 Juli 2025 | 06:35 WIB
Fakta Baru Tayangan Investigasi Desa KKN dan Sosok Pak Kasmudjo, Roy Suryo: Ada Skenario Besar!




PARADAPOS.COM - Pakar Telematika, Roy Suryo, kembali mengungkap sejumlah fakta baru terkait tayangan investigasi mengenai Desa KKN dan sosok Pak Kasmudjo yang sempat menjadi perbincangan hangat publik.


Roy menyoroti tayangan koreksi terbaru yang ditayangkan oleh salah satu stasiun televisi nasional, menggantikan tayangan sebelumnya yang menuai kritik tajam dari publik.


Tayangan awal yang disiarkan sekitar dua pekan lalu itu sempat viral karena menampilkan sejumlah klaim yang dianggap janggal.


Dikatakan Menpora era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, meski koreksi ini terbilang terlambat dan baru muncul setelah ramai kritik warganet, ia tetap mengapresiasi langkah media tersebut.


"Setidaknya mereka akhirnya mau merevisi, meskipun sempat menuai kritik dan dianggap seperti sandiwara atau sinetron,” kata Roy, Senin (7/7/2025).


Dalam tayangan sebelumnya, muncul sosok bernama Sukarno yang mengaku mengetahui secara detail kejadian di desa tersebut pada 1985.


Ia bahkan menggambarkan insiden jatuhnya lampu petromax secara rinci, termasuk reaksi ketakutan yang ditunjukkan sosok yang diduga terlibat.


Roy mempertanyakan keanehan klaim tersebut. 


Menurutnya, selain tidak sinkron dengan cerita warga lain yang juga sempat diwawancarai, keberadaan sosok Sukarno ini belakangan juga menimbulkan pertanyaan setelah terekam kamera sedang berkunjung ke rumah Jokowi di Solo.


"Sosok Sukarno ini terciduk tertangkap kamera liputan media yang selalu standby di Rumah Jokowi di Jl Kutai Utara Sumber Solo, bersama beberapa orang mau (sowan) Jokowi di sana, sungguh terlalu," cetusnya.


Tayangan koreksi berjudul “Eksklusif! Fakta Dibalik Penelusuran Desa KKN di Desa Ketoyan, Sini Gue Kasih Tau” itu dianggap lebih jujur.


Roy menilai, tayangan terbaru ini justru memulihkan citra media tersebut di mata publik.


Beberapa temuan menarik dalam tayangan baru itu, antara lain pengakuan Sekretaris Desa Ketoyan yang menyatakan tidak ada catatan KKN dari universitas tertentu pada 1985, meski catatan tahun-tahun lainnya masih ada. Hal ini memicu tanda tanya baru di tengah masyarakat.


Roy menyinggung momen saat tim investigasi mengunjungi rumah tokoh terkait di Solo. 


Meski disebutkan tidak berada di tempat, kamera justru merekam keberadaan anggota keluarga tokoh tersebut di sana.


Bagian paling disorot Roy adalah pengakuan dalam tayangan baru tersebut yang menyatakan Pak Kasmudjo bukanlah dosen pembimbing skripsi maupun akademik dari sosok yang dipermasalahkan.


Fakta ini, menurut Roy, justru membantah klaim yang selama ini beredar luas.


"Ini membuktikan kebohongannya yang sudah dipertontonkan selama 8 tahun di Kampus UGM (tepatnya tanggal 19 Desember 2017 lalu, dimana di menit ke-19 detik ke-43 bahwa kesaksian Pak Kasmudjo tetap sama sebagaimana saat diwawancara oleh Dr Rismon Sianipar sebelumnya alias membantah statemen (kebohongan) Jokowi semua," terangnya.


Lebih lanjut, tayangan tersebut juga memperlihatkan kesulitan tim media mengakses skripsi tokoh terkait di kampusnya. 


Roy menyebut ini sebagai indikasi adanya upaya penutupan informasi.


“Tayangan ini makin memperjelas adanya abuse of power dari pihak-pihak yang ingin menutupi fakta. Bahkan, media tersebut saja tidak bisa mengakses skripsi yang katanya disembunyikan,” tandasnya.


Ia pun menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat dan menegaskan bahwa kebenaran pada akhirnya akan terungkap.


"Jadi biarlah masyarakat yang akan mendesak dan gusti Allah SWT yang akan bertindak jika memang sudah kehendakNya. Oleh karenanya tetaplah lantang berteriak adili Jokowi dan makzulkan Fufufafa," kuncinya.


👇👇




Sumber: Fajar

Komentar