SALAH PILIH FORUM, ATAU SALAH MENEMPATKAN DIRI?
[Catatan Diskusi ILC, dengan Tema ‘Prabowo Bentuk Tim Reformasi Polri, Kapolri Melawan?]
Oleh: Ahmad Khozinudin, S.H.
Advokat
Saat penulis berdiskusi di Garuda TV dengan tema ‘Babak Baru Skripsi Jokowi dianggap Palsu.
Jokowi: tak layani’, beberapa waktu lalu (11 Juni 2025), Irjen Pol Purn Arianto Sutadi, mengajukan komplain pada host Tysa Novenny pasca diskusi. Dia merasa, forum diskusi yang disiarkan secara live itu telah mempermalukan dirinya.
Seolah-olah, dia tidak tahu acara itu live. Dan setiap materi diskusi tidak bisa diralat, akan langsung dikonsumsi oleh publik.
Hal itu terjadi, saat Pak Arianto Sutadi membentak penulis dengan teriakan ‘DIAM!’.
Dan teriakan itulah, yang membuat reputasi seorang penasehat Kapolri jatuh dimata publik karena tak mampu mengontrol dan mengendalikan emosi.
Sebenarnya, sebabnya sepele. Saat itu, penulis menyampaikan argumentasi rinci dan menohok atas klaim ijazah Jokowi disebut asli.
Namun, karena gaya tutur penulis dengan suara lantang, intonasi dan kecepatan penyampaian yang nyaris sulit di interupsi, lalu Pak Arianto Sutadi memaksa memotong dengan teriakan DIAM….!
Berkaca pada kasus diatas, sebenarnya apa yang dikomplain oleh Prof Kiki (Hermawan Sulistio) yang juga Penasehat Kapolri (bidang Politik), kepada Bang Karni Ilyas (Indonesia Lawyers Club/ILC), substansinya juga sama dengan komplain Pak Arianto Sutadi.
Klaim bahwa diskusi tidak beradab, tidak Akademik, mempertontonkan kekerasan dan menyatakan pamit dari ILC, juga tidak relevan.
Alasannya sederhana, yaitu:
Pertama, tidak ada satupun diskusi yang dikemas dalam forum live TV atau YouTube, disebut forum akademik.
Forum akademik adalah forum ilmiah yang diadakan oleh lembaga akademik, seperti yang diadakan di kampus.
Forum diskusi TV maupun YouTube, meskipun juga tak mengesampingkan unsur akademik (ilmiah), namun forum ini adalah forum jurnalis media dan talk show, yang menggabungkan sejumlah unsur.
Selain ilmiah, juga ada unsur hiburan, ketertarikan, interaksi, analisis kepentingan, representasi dan mengukur opini.
Artikel Terkait
Bilqis 4 Tahun Jadi Lebih Agresif Pasca Diculik: Kronologi & Proses Trauma Healing
Lippo Group Diduga Serobot Tanah Jusuf Kalla, 4 Jenderal TNI AD dan AL Dituding Bekingi
Chiko Raditya Ditahan, Tersangka Kasus Video Syur AI Siswi SMAN 11 Semarang: Kronologi & Ancaman Hukuman
Viral! PBNU Kecam Keras Gus Elham, Tegaskan Dakwah Harus Jaga Martabat