Meski tak terlihat dari Bumi, berbagai misi antariksa internasional mengambil posisi strategis untuk memantau fenomena langka ini:
- Misi Mars mendapatkan pandangan terbaik dengan "kursi barisan depan" mengamati komet
- Misi Psyche NASA dan Lucy turut berkontribusi dalam pengamatan
- JUICE ESA berada pada posisi terdekat, meski data baru bisa dikirim Februari mendatang
Rahasia Kimia Tata Surya Kuno Terungkap
Pengamatan perihelion komet 3I/ATLAS mengungkap komposisi kimia yang unik. Temuan awal menunjukkan kandungan karbon dioksida dan nikel yang lebih tinggi dibanding komet lokal tata surya kita.
Perbedaan komposisi ini memberikan petunjuk berharga tentang awan molekuler gas yang membentuk sistem bintang asal komet lebih dari tujuh miliar tahun lalu. Para ilmuwan khususnya tertarik untuk mempelajari apakah emisi zat besi akan meningkat selama perihelion.
Komet 3I/ATLAS diperkirakan akan muncul kembali dari balik Matahari pada akhir November atau awal Desember 2025. Meski dalam kondisi redup, teleskop canggih seperti Hubble dan James Webb sudah bersiap untuk menjadikannya target observasi utama.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
MKD DPR Tolak Pengunduran Diri Rahayu Saraswati, Diduga Cari Muka ke Prabowo
Siswi SMA di Pesisir Selatan Melahirkan di Kelas, Ternyata Hamil Diperkosa Paman Kandung
Viral di Sragen: Pria Robohkan Rumah Sendiri Pakai Backhoe Usai Lihat Istri Selingkuh di CCTV
Habib Jafar Doakan Onadio Leonardo Lepas dari Narkoba, Ungkap Kekecewaan