PARADAPOS.COM -Pemerhati sosial dan ekonomi dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta Nurmadi H Sumarta menanggapi pernyataan politikus senior PDIP Beathor Suryadi yang menggegerkan panggung politik nasional.
Beathor menuding ijazah Universitas Gadjah Mada (UGM) milik Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi dicetak ulang di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat menjelang pencalonannya sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012.
"Lalu bagaimana dulu proses pendaftaran, seleksi dokumen di KPU dan proses demokrasi berjalan," kata Nurmadi melalui keterangan tertulisnya, Rabu 25 Juni 2025.
Tak cuma itu, Nurmadi juga menyoroti status ijazah Wapres Gibran Rakabuming Raka.
"Sempat saat Walikota Solo tercatat lulusan S2 dari Australia. Namun dalam keterangan Kementrian Pendidikan ternyata setara SMK. Status ini juga perlu kejelasan," kata Nurmadi.
Menurut Nurmadi, hal ini menyangkut masalah kebenaran, integritas dan kejujuran.
"Pemimpin itu mestinya menjadi teladan dan segala hal," kata Nurmadi.
Sebelumnya, pakar telematika Roy Suryo mengatakan, dalam riwayat pendidikan yang dimuat website Pemkot Solo, tertulis bahwa Gibran menempuh S2 di University of Technology Sydney (UTS Insearch), Sydney, Australia. Gibran lulus pada 2010.
"Ternyata dia hanya menempuh program selama enam bulan, dan dia tidak lulus," kata Roy Suryo dalam keterangannya, Senin 28 April 2025.
Lucunya, sambung Roy Suryo, sertifikasi tidak lulus dari UTS Insearch itu kemudian dikomparasikan lewat Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, ternyata hanya setara SMK
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Kepergok Diservis Polwan hingga Tasnya Dibawakan, Selvi Ananda Banjir Sindiran: Manja Amat Lu!
Kecam Pesta Gay di Puncak Bogor, MUI: Perbuatan Menyimpang dan Memalukan, Harus Ditindak
Tidak Mudah Bersihkan Geng Solo di Pemerintahan Prabowo
Skandal Dugaan Ijazah Palsu Jokowi, Paiman Raharjo Akui Pernah Punya Kios di Pasar Pramuka