“Ini termasuk beras premium dan medium, daging ayam, daging sapi, dan telur ayam ras. Kenaikan ini menimbulkan kekhawatiran terhadap dampaknya pada daya beli masyarakat,” ungkapnya.
Pria kelahiran Kabupaten Bone ini mengkritik respons pemerintah terhadap situasi ini.
Menurutnya, kebijakan saat ini belum cukup efektif dalam menjaga stabilitas harga pangan.
Ia menekankan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar yang harus diakses oleh semua lapisan masyarakat.
Meski terjadi kenaikan harga pangan, Akmal yang juga di Badan Anggaran DPR ini mengapresiasi Bank Indonesia dalam mengendalikan inflasi tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2-4% untuk tahun 2023.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: hallo.id
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat