PARADAPOS.COM - Akhirnya pemegang REKOR KEBAL HUKUM runtuh!
Usai Kejaksaan Agung tetapkan Mafia Minyak "Riza Chalid" sebagai tersangka kasus korupsi "BUMN PERTAMINA".
Kerugian bukan lagi miliar, triliunan bahkan sudah melampaui triliunan yaitu Rp 968,5 triliun atau hampir 1 kuadriliun.
Demikian tweet X Miss Tweet, pada Jumat (11/7).
👇👇
PEMEGANG REKOR KEBAL HUKUM AKHIRNYA RUNTUH
— Miss Tweet | (@Heraloebss) July 10, 2025
📱:Kejaksaan Agung tetapkan Mafia Minyak "Riza Chalid" sebagai tersangka kasus korupsi "BUMN PERTAMINA" yang merugikan negara hingga Rp 968,5 triliun atau hampir 1 kuadriliun. pic.twitter.com/oOXO3MGl3C
Dan kini Kejaksaan Agung (Kejagung) mencegah Muhammad Riza Chalid, tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang, ke luar negeri.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar di Jakarta, Jumat, mengatakan bahwa Kejaksaan telah berkoordinasi dengan pihak imigrasi dalam proses pencegahan Riza Chalid.
"Karena yang bersangkutan sudah dicegah, masuk dalam daftar cekal, kami berkoordinasi dengan instansi terkait, termasuk dengan pihak imigrasi," katanya.
Adapun saat ini Kejagung tengah memburu keberadaan Riza Chalid yang tidak berada Indonesia, dan diduga berada di Singapura.
Dalam upaya pencarian tersebut, Harli menyebut bahwa para penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) berkoordinasi dengan Atase Kejaksaan di Singapura.
Terkait kemungkinan Riza Chalid akan dimasukkan dalam daftar pencarian orang (DPO), Harli mengatakan bahwa keputusan itu tergantung dari hasil pemanggilan Riza Chalid sebagai tersangka oleh penyidik.
"Ketika misalnya yang bersangkutan sudah dipanggil sebagai tersangka, tapi tidak mengindahkan, maka penyidik akan melakukan langkah-langkah hukum itu. Tapi, kan, kita belum tahu. Jadi, itu sangat tergantung pada bagaimana hasil kehadiran yang bersangkutan untuk memenuhi panggilan penyidik nantinya," terangnya.
Adapun Riza Chalid bersama delapan orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka baru pada Kamis (10/7), dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018–2023.
Para tersangka lainnya adalah Alfian Nasution (AN) selaku mantan Vice President Supply dan Distribusi PT Pertamina, Hanung Budya (HB) selaku mantan Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina, dan Toto Nugroho (TN) selaku mantan VP Integrated Supply Chain.
Kemudian, Dwi Sudarsono (DS) selaku mantan VP Crude and Trading ISC PT Pertamina, Arif Sukmara (AS) selaku Direktur Gas Petrochemical and New Business PT Pertamina International Shipping, dan Hasto Wibowo (HW) selaku mantan VP Integrated Supply Chain.
Berikutnya, Martin Haendra (MH) selaku mantan Business Development Manager PT Trafigura dan Indra Putra (IP) selaku Business Development Manager PT Mahameru Kencana Abadi.
Sumber: HukamaNews
Artikel Terkait
Superior! 3 Kasus Yang Menyeret Riza Chalid, Tapi Selalu Lolos Jeratan Hukum, Kini Tersangka Korupsi Pertamina
Dokter Tifa Heran: Ijazah Jokowi Tak Pernah Ditunjukkan, Tapi Terlapor Diperiksa Berjam-Jam!
Tak Terima Uang Tapi Bikin Kaya 10 Perusahaan? Begini Peran Mengejutkan Tom Lembong di Kasus Impor Gula Miliaran!
INFO! Kasus Ijazah Palsu Jokowi Naik Penyidikan, Ini Deretan Tokoh Berpotensi Jadi Tersangka