Memulai tugas barunya sebagai Rektor Universitas Harkat Negeri (UHN), Sudirman Said menggelar Sarasehan Kebangsaan di Monumen Tempat Lahir Panglima Besar Jenderal Soedirman, Desa Bantarbarang, Kecamatan Rembang, Purbalingga pada Sabtu (23/8).
Dialog bertajuk Refleksi 80 Tahun Kemerdekaan RI: Pemimpin adalah Teladan, Belajar dari Panglima Soedirman itu diikuti warga dari Purbalingga dan Banjarnegara, termasuk kalangan pelajar.
Acara dibuka Staf Ahli Bupati Purbalingga Bidang Pemerintahan dan Kesra, Agung Widiarto. Ia menilai sosok Sudirman Said yang berpengalaman di pemerintahan membawa banyak pemikiran penting untuk bangsa. "Kenapa beliau [Sudirman Said] hadir di sini? Karena ada roadshow beliau ke berbagai kampus untuk kolaborasi di sektor pendidikan," kata Agung.
"Untuk kesekian kali, saya bersyukur bisa bermuhibah kembali ke sini, di Monumen Tempat Lahir Pak Dirman (sapaan akrab Jenderal Soedirman) panglima besar pertama dan terakhir yang pernah kita punyai. Ini menjadi momen penting untuk merenungkan kembali semangat kepemimpinan, keberanian, dan cinta tanah air beliau kepada generasi muda," ujar Sudirman Said.
Sosok yang pernah menjabat sebagai Menteri ESDM era Presiden Jokowi itu, mengingatkan generasi muda untuk meneladani kepemimpinan Jenderal Soedirman yang berani, bersahaja, dan penuh pengorbanan. Ia menuturkan kisah sederhana tentang Pak Dirman yang rela menyerahkan seluruh hartanya, bahkan cincin kawin, demi perjuangan. "Seluruh hidupnya didedikasikan untuk bangsa. Pertanyaannya, sudah seberapa Soedirman kita?," tanyanya dalam kapasitasnya sebagai Rektor UHN.
Sudirman juga menyinggung peristiwa penting dalam sejarah, ketika Jenderal Soedirman tetap memilih turun ke hutan memimpin perang gerilya meski dalam kondisi sakit.
"Pak Dirman menegaskan, yang sakit itu Sudirman, tapi Panglima tidak pernah sakit. Itu teladan nyata kepemimpinan dan keteguhan prinsip," katanya.
Menurutnya, nilai ke-Soedirman-an bukan sekadar nama jalan, gedung, atau patung. Melainkan sikap gigih, ikhlas, rendah hati, serta berpihak pada rakyat.
"Rakyat adalah rahim perjuangan. Apa artinya negeri ini tanpa mereka? Pertanyaan mendasarnya, apakah kita masih menempatkan rakyat sebagai pusat perjuangan, atau hanya dibutuhkan saat pemilu?," pungkasnya.
Sudirman Said yang resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Harkat Negeri pada 9 Agustus 2025, kini intens berkolaborasi dengan berbagai institusi pendidikan. Setelah berkunjung ke Monumen Tempat Lahir Jenderal Soedirman, Sudirman Said melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta, Salatiga, dan Sragen untuk berbagai agenda terkait dengan dunia pendidikan.
Artikel Terkait
Pemakzulan Gus Yahya? Kronologi Lengkap Kontroversi Israel hingga Surat PBNU
Misteri Kematian Dosen Untag Semarang: Fakta Hubungan dengan AKBP Basuki dan Peringatan Rekan
KPK Tegaskan Uang Rp 300 Miliar ke Taspen Bukan Pinjaman Bank, Tapi Hasil Rampasan Korupsi
John Micklethwait Bloomberg Sebut Joko Wikodo, Salah Ucap Nama Jokowi