Beredar informasi adanya siswa Sekolah Dasar (SD) 07 Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur diduga keracunan Makan Bergizi Gratis, Rabu (24/9/2025) siang.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pulogebang, Ahmad Irfansyah menjelaskan, pada hari itu pihaknya menyiapkan MBG untuk 4 sekolah.
"Kami secara bersamaan itu. SD 07, 06, terus SMP 138 sama SMP 11," katanya, Kami (25/9/2025).
Pihaknya yang mendengar kabar itu, kata Ahmad, langsung mendatangi SDN 07 Pulogebang untuk memastikan makanan tersebut.
Ia mengaku, pada hari itu menu yang disediakan adalah soto, kol dan buah pisang di dalam ompreng.
"Jadi mungkin karena baunya mereka kurang suka, karena kolnya juga ada gasnya. Jadi mereka kayak mual gitu, itu ada sekitar 7 orang tapi setelah mual, terus dikasih teh sama gurunya. Sudah mereka aktivitas seperti biasa," ungkapnya.
Menurut Ahmad, ada mis informasi yang diterima oleh maayarakat sehingga sampai memanggil mobil ambulans ke sekolah tersebut.
"Padahal sebetulnya mobil ambulans itu datang ya mungkin karena dari puskesmas kan ketangkep tuh. Tapi mungkin kendaraan terbatas jadi sehingga kok pakai ambulans gitu sih tadi," ungkapnya.
Ahmad juga memasti, sayuran kol di dalam ompreng tidak basi, tapi karena cuaca panas dan memguap, sehingga aromanya berubah.
Ia sempat mengecek ke sekolah lain dan tidak ada masalah atau siswa yang mual maupun muntah usai konsumsi MBG.
"Sebetulnya enggak basi, karena kan itu kita kirimnya ke 4 sekolah. Jadi di 3 sekolah kan enggak ada masalah. Sebetulnya tadi saya tanya juga, apakah sebetulnya basi bu? Oh enggak Pak, sebetulnya enggak basi. Cuman ya memang kol itu kan, apalagi tadi kan situasi sejam itu kan panasnya, panas banget Pak itu di jalanan," imbuhnya.
Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat beberapa kali kejadian dugaan keracunan akibat konsumsi menu program makanan bergizi gratis (MBG) di Jakarta.
Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung hanya mendoakan agar kasus keracunan MBG tak terjadi lagi ke depannya, terutama di Jakarta.
"Untuk MBG, ya, saya berdoa di Jakarta tidak terjadi," kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (24/9/2025).
Saat kembali ditanya langkah Pemprov DKI dalam mencegah keracunan MBG dan menindaklanjuti kasus-kasus tersebut.
Pramono kembali menjawab dengan kalimat serupa tanpa mengomentari kejadian yang dialami siswa di Jakarta.
"Tegasnya adalah mendoakan, semoga tidak ada yang keracunan," jelas dia.
Sebagai informasi, Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat beberapa kali kejadian dugaan keracunan akibat konsumsi menu MBG di Jakarta.
Pada 29 Agustus 2025, seikitnya 3 orang mengalami gejala ringan usai menyantap MBG yang didistribusikan SPPG Pancoran, Kalibata.
Dari hasil uji laboratorium, MBG yang diberikan positif mengandung mikrobiologi.
Kemudian, kasus dugaan keracunan juga kembali di SPPG Khusus Koja, Jakarta Utara, pada 8 September 2025.
Akibatnya, terdapat 14 orang yang terdampak.
Namun, hingga kini belum ada hasil uji laboratorium dari sampel makanan tersebut.
Lalu pada Selasa, 24 September, sebanyak tujuh siswa SMA Negeri 15 Jakarta, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta mengalami gejala diduga keracunan setelah mengonsumsi MBG.
Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menuturkan, tujuh siswa merasakan mual dan pusing.
Tiga orang di antaranya sempat dibawa ke RSUD Tanjung Priok.
"Kepala SPPG-nya dapat kabar bahwa ada yang diduga seperti kayak keracunan. Itu 7 orang, 3 orang di RSUD, 4 orang di UKS. Gejalanya apa? Mual-mual, sakit perut aja," kata Nanik kepada wartawan, Selasa, 23 September.
SPPG di wilayah Sunter menyediakan 3.499 paket MBG yang didistribusikan ke sejumlah sekolah dengan menu mi goreng, ayam suwir, dan buah semangka.
MBG yang disalurkan di SMAN 15 Jakarta sebanyak 641 paket. Tim SPPG juga sempat mencoba menu makanan sebelum didistribusikan.
Dari kasus ini, Nanik mengaku belum bisa memastikan apakah 7 siswa yang mengalami pusing dan mual tersebut keracunan atau tidak
Sumber: tribunnews
Foto: KERACUNAN MBG - Beredar informasi adanya siswa Sekolah Dasar (SD) 07 Kelurahan Pulogebang, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur diduga keracunan Makan Bergizi Gratis, Rabu (24/9/2025) siang/istimewa
Artikel Terkait
Pengamat Curiga: Cuma Tukang Survei, Harta Qodari Rp261 Miliar Tanda Tanya Besar!
Heboh Temuan Cemaran Radioaktif di Serang Banten, Diduga Hasil Reaktor Nuklir
Takut Murka Allah, Pemuda Aswaja: KPK Tak Akan Berani Tersangkakan Gus Yaqut!
Fenomena Tot Tot Wuk Wuk, Sosiolog IPB: Berpeluang Mengarah pada Pembangkangan Sipil