Analisis ini juga menyoroti pergeseran tonggak kepemimpinan nasional. "Indonesia tidak lagi di tangan Jokowi. Nasib Indonesia ada di panggung Prabowo Subianto," tegas Tony.
Perubahan ini diprediksi akan membawa dinamika baru dalam politik tanah air. Pada panggung politik Prabowo Subianto inilah, pertarungan gagasan, pertukaran ide, hingga kritik dan konflik politik diperkirakan akan muncul.
Ramalan Masa Depan Panggung Politik Indonesia
Menurut Tony Rosyid, hukum sejarah dan konstelasi politik normal turut membentuk ramalan ini. "Panggung Prabowo akan ramai dan panggung Jokowi berangsur sepi," katanya.
Pertanyaan besar kini tertuju pada bagaimana aroma panggung politik Prabowo di tahun-tahun mendatang. Apakah akan tetap harum atau justru sebaliknya, sangat bergantung pada respons terhadap kritik publik.
Tony Rosyid mengakhiri dengan pertanyaan refleksi, membandingkan dengan mantan presiden lainnya. "Apakah Prabowo tampil seperti SBY yang dirindukan rakyat jelang pemilihan untuk periode keduanya? Atau seperti Megawati yang tak terpilih, atau Jokowi yang harus berdarah-darah ketika menghadapi pemilu untuk periode keduanya?"
Artikel Terkait
Tony Rosyid: Tuntut Pertanggungjawaban Jokowi 10 Tahun Memimpin Itu Wajar
Victor Rachmat Hartono Dicegah ke LN: Kasus Pajak PT Djarum yang Menggegerkan
Menkeu Purbaya Tegas: Thrifting Ilegal Tak Akan Dilegalkan, Meski Bayar Pajak!
Denny Indrayana Soroti Polemik Ijazah Jokowi: Beda Kelas dengan Keterbukaan Arsul Sani