Partai Gerindra memberikan respons atas pernyataan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, yang dinilai menyindir Presiden Prabowo Subianto terkait komposisi dan pembagian jabatan di Kabinet Merah Putih. Anies dalam pidatonya menyoroti bahwa penunjukan jabatan publik kerap lebih mempertimbangkan koneksi daripada kompetensi.
Respons Gerindra Terkait Sindiran Anies Baswedan
Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menegaskan bahwa setiap presiden, termasuk Presiden Prabowo, memiliki cara dan pertimbangan masing-masing dalam menyusun kabinetnya. Ariza, sapaan akrabnya, menyatakan bahwa Prabowo adalah pemimpin yang akomodatif terhadap aspirasi masyarakat dan selalu mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama membangun.
“Bapak Presiden itu selalu akomodatif, selalu ingin menggerakkan, mengajak seluruh elemen masyarakat berbuat,” ujar Ariza, seperti dikutip pada Sabtu (11/10/2025).
Lebih lanjut, Ariza menekankan bahwa Indonesia adalah negara besar dengan permasalahan yang kompleks. Ia meyakini bahwa para pejabat publik yang duduk di kabinet adalah putra-putri terbaik bangsa yang memiliki kompetensi memadai. “Jadi, itulah cara Bapak Presiden mengakomodasi semua putra-putri terbaik untuk berbuat,” tambahnya.
Kritik Anies Baswedan soal Penunjukan Jabatan Publik
Kritik dari Anies Baswedan disampaikan saat ia menjadi pembicara kunci dalam Dialog Kebangsaan di Semarang, Jawa Tengah, pada Rabu (8/10/2025). Anies menyatakan bahwa banyak jabatan publik saat ini diberikan berdasarkan koneksi, bukan kompetensi. Menurutnya, hal ini dapat menghambat kemajuan bangsa.
“Banyak tanggung jawab publik hari ini diberikan bukan karena kompetensi, tapi karena koneksi. Kalau begini, kapan negeri ini bisa maju kalau tugas-tugas publik diberikan kepada orang-orang yang kompetensinya tidak nyambung, bahkan di bawah standar,” tegas Anies.
Ia menegaskan pentingnya integritas dalam sistem politik. Kebijakan yang berkeadilan, menurutnya, akan lahir jika integritas diutamakan, termasuk dengan mencontohkan kesederhanaan dari para pemimpin.
Latar Belakang Pernyataan Prabowo tentang Anies
Sebelumnya, Presiden Prabowo mengungkit pemberian nilai 11 dari 100 yang diberikan Anies kepadanya saat ia menjabat sebagai Menteri Pertahanan di era Presiden Joko Widodo. Pernyataan ini disampaikan Prabowo dalam pidatonya pada Musyawarah Nasional VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jakarta, Senin (29/9/2025).
Meski demikian, Prabowo menyatakan tidak ada rasa dendam terhadap Anies. Ia justru berterima kasih karena pemberian nilai tersebut diklaimnya turut membantunya memenangkan Pilpres 2024. “Kalau dikasih nilai 11 tuh gue gak apa-apa tuh, sebetulnya dia yang bantu aku menang karena emak-emak kasihan,” ucap Prabowo.
Artikel Terkait
Jokowi dan Prabowo Bertemu, Ini 5 Fakta di Balik Pertemuan yang Bikin Penasaran!
AHY Diincar Jadi Cawapres 2029, Didorong Langsung oleh SBY dan Prabowo
Purbaya Yudhistira Diusulkan Jadi Cawapres, Ini Responsnya Usai Sebulan Jadi Menkeu
Anies Sindir Pemerintah Soal Kebijakan Dadakan: Transparansi Bukan Pilihan, Tapi Kewajiban!