Gerakan Aceh Merdeka menilai kondisi bencana saat ini sangat serius. Mereka bahkan menyebut bahwa skala dampak banjir ini melampaui bencana tsunami Aceh tahun 2004. Situasi darurat ini, menurut mereka, membutuhkan respons cepat dan efektif melalui kerja sama internasional untuk menyelamatkan nyawa.
Mengingatkan Semangat MoU Helsinki 2005
Dalam pernyataannya, GAM juga mengingatkan kembali dunia internasional akan Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki tahun 2005. Meski tidak secara eksplisit mengatur bantuan bencana, semangat MoU tersebut mendorong kolaborasi konstruktif dan keterlibatan internasional di Aceh.
Johan Makmor menegaskan bahwa hambatan akses bantuan menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen terhadap prinsip keterbukaan dan keterlibatan internasional tersebut.
Pandangan Murni dari Sudut Kemanusiaan
Di akhir pernyataan, GAM menekankan bahwa situasi ini harus dipandang semata-mata dari sudut pandang kemanusiaan, bukan kepentingan politik. Mereka memperingatkan agar krisis ini tidak berkembang menjadi tragedi kemanusiaan yang lebih besar.
GAM juga menyatakan tetap mengakui kedaulatan Indonesia dalam koordinasi bencana, namun menekankan bahwa kerja sama internasional adalah kunci dalam situasi darurat seperti ini.
Artikel Terkait
Kuasa Hukum Ridwan Kamil Ungkap Penyebab Digugat Cerai Atalia: Lisa Mariana Pemicu Utama
Roy Suryo Sebut Jokowi Penyebab Utama Gaduh Ijazah: Klaim dan Analisis
Mendagri Tito Karnavian Tegaskan Bantuan Indonesia untuk Korban Bencana Lebih Besar dari Malaysia
Atalia Praratya Unggah Momen Cari Nasi Goreng Sebelum Gugat Cerai Ridwan Kamil