Hensat mempertanyakan maksud Jokowi yang ingin mengajak 500 hingga 1.000 relawan ke IKN. Menurutnya, relawan seharusnya pergi dengan biaya sendiri agar dapat melihat kesiapan IKN secara objektif.
“Kalau perginya 500 orang itu dibiayai, lalu pulangnya juga dibiayai, terus ke sana cuma 2-3 hari, itu namanya bukan relawan, itu hanya wisatawan gratis,” ujar Hensat kepada wartawan di Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Selain itu, Hensat juga menyoroti ajakan Jokowi kepada influencer ke IKN, yang menurutnya hanya untuk menutupi ketidaksiapan IKN.
Ia mengatakan bahwa IKN bukan tempat untuk piknik dan mengkritik influencer yang hanya datang tanpa melakukan apa-apa.
“Kecuali mereka tinggal di sana selama dua minggu, mengecek kesiapan di sana, untuk kasih contoh ke masyarakat, itu baru influencer. Kalau cuma datang terus bilang siap dan ngomong di media sosial mereka, ya buat apa?” tambahnya.
Hensat juga memberikan tanggapan terhadap pernyataan Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni, yang mengatakan bahwa Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, siap bekerja di IKN.
Menurut Hensat, penting untuk mempersiapkan fasilitas di IKN agar Prabowo dapat bekerja dengan baik.
Artikel Terkait
Soeharto Pahlawan? PDIP Menolak, Tapi Apa Dosa Mahasiswa 98 Disebut Penjahat?
Roy Suryo Cs Rilis Black Paper Gibrans Usai Jokowis White Paper, Benarkah untuk Makzulkan Wapres?
Gibran Dinilai Kian Melempem: Tinjauan Kinerja Setahun Prabowo dari Pengamat Sospol
APBD Jabar Rugi! Purbaya Sentil KDM Soal Bunga Giro Rendah, BPK Bisa Turun Tangan