PARADAPOS.COM - Di tengah polemik ijazah yang tak kunjung usai, akademisi Rismon Hasiholan Sianipar melontarkan tudingan keras bahwa Presiden Joko Widodo kini tengah berada dalam kondisi panik.
Menurutnya, kepanikan ini termanifestasi dalam serangkaian manuver, termasuk acara reuni dadakan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) angkatan 1980.
Bagi Rismon, acara kumpul-kumpul tersebut bukanlah sekadar temu kangen biasa, melainkan sebuah pertunjukan yang sarat akan kepanikan.
“Reuni? Haha itu menunjukkan kepanikan Pak Jokowi ya, karena sudah saya laporkan juga terkait penyebaran berita bohong Pak Kasmujo,” terang Rismon.
Kepanikan ini, lanjutnya, semakin terlihat dari pernyataan Jokowi yang berubah-ubah mengenai peran dosennya, Kasmujo.
Rismon membeberkan bagaimana narasi Jokowi bergeser dari "dosen pembimbing skripsi" pada 2017, menjadi "dosen pembimbing akademis" pada 2025, dan terakhir berubah lagi setelah pemeriksaan di Polresta Solo.
“Sekarang berbeda lagi, bicara ke para alumni kalau Pak Kasmujo hanya dosen pembimbing saja. Sebelumnya 2017 pembimbing skripsi, 2025 dikatakan pembimbing akademis, kemarin setelah di Polresta Solo berubah lagi menjadi hanya dosen pembimbing karena pernah mengunjungi 4x pabriknya, terus dianggap dosen pembimbing saja,” urai Rismon.
Inkonsistensi inilah yang diyakini Rismon sebagai bukti bahwa kepercayaan publik terhadap sang presiden kian tergerus.
“Jadi dari situ aja dia tidak konsisten, dia butuh dukungan, kepercayaan publik kan semakin merosot kepada dia,” ujarnya.
Acara reuni itu sendiri dipandang Rismon sebagai puncak dari kegelisahan.
Ia bahkan meragukan keaslian para peserta yang hadir berbaju biru, yang menurutnya hanya ditampilkan untuk memberi kesan bahwa angkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM berjumlah banyak.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
Peringkat 1! Purbaya Yudhi Sadewa Menteri Terbaik Versi Survei GREAT Institute
Dukung Penuh MKD, KNPI DKI: Rahayu Saraswati Tetap Layak di DPR 2024-2029
KPK Diminta Usut Tuntas Korupsi Proyek Kereta Cepat Whoosh, Libatkan Mantan Pejabat!
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh: DPR Dukung KPK Usut Korupsi Rp118 Triliun